Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Kisah Unik Penyambutan Tamu Arab

Kisah Unik Penyambutan Tamu Arab

0
Ilustrasi (ntime)

Memuliakan dan menyambut tamu adalah kebiasaan baik yang bisa kita katakan dimiliki oleh semua bangsa dan negara. Berbagai cara pun dipersiapkan untuk menyambut tamu, baik tamu pribadi apalagi tamu negara.

Dalam artikel ini, penulis berkenan untuk membagi kisah unik penyambutan tamu Arab yang pernah didengar langsung dari pelakunya.

*****

Di sebuah desa, dikabarkan akan datang tamu dari Arab. Salah seorang petinggi di desa itu berusaha mempelajari percakapan singkat bahasa Arab untuk menyambut tamu selain ucapan salam dan kalimat-kalimat thayyibah (baik) lainnya yang sudah akrab di telinga.

Salah seorang petinggi desa, sebut saja namanya Pak Ramin, berkonsultasi kepada salah seorang guru agama di desanya yang kebetulan bisa berbahasa Arab. Namanya ustadz Soleh.

Setelah sedikit berbasa-basi, ditanyalah ustadz Soleh itu olehnya.

“Ustadz, kalau bahasa Arab ‘Silakan pak’ apa ya?”

Tafadh-dhal ya Syaikh,” ujar ustadz Soleh.

“Oh, begitu. Baiklah, terima kasih ya ustadz. Kalau begitu saya permisi dulu, karena banyak yang perlu dipersiapkan untuk esok hari. Assalamua’alikum,” ujar Ramin.

Wa’alaikumussalam warahmatullah,” jawab ustadz Soleh.

Sambil mengingat-ingat penuturan sang utadz, Pak Ramin ini langsung pergi ke rumah dengan mobilnya.

Tak terbayang olehnya, jika tamu Arab itu akan senang jika disampaikan kalimat tadi oleh dia.

Keesokan harinya, pada waktu yang telah ditentukan. Tamu Arab yang merupakan salah seorang guru besar di negaranya itu pun tiba.

Tamu Arab itu didampingi oleh beberapa orang termasuk salah seorang penerjemah lokal. Mulailah tamu itu bersalaman dengan tuan rumah termasuk Pak Ramin itu.

Menuju ruang pertemuan, Pak Ramin pun berujar dengan semangat kepada tamu Arab.

Tawakkal ya syaikh.”

Tawakkal?” kata tamu Arab itu sembari sedikit mengernyitkan dahinya.

Tawakkal ya syaikh,” ujar Pak Ramin untuk kedua kalinya sambil tersenyum.

Melihat situasi ini, ustadz Soleh yang dikunjungi Pak Ramin hari sebelumnya itu langsung meralat.

Tafadh-dhal ya Syaikh,” ujarnya.

Ternyata, Pak Ramin salah dengar. Dia kira Tawakkal ternyata Tafadh-dhal. Tafadh-dhal artinya silakan. Tawakkal artinya bertawakallah.

Pesan moral dari kisah ini adalah jangan pelajari bahasa Arab untuk sekadar menyambut tamu Arab.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Kisah Unik Penyambutan Tamu Arab (Bagian 2)