Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Pecandu Rokok yang Sembuh Total dari Pembekuan Darah di Otak (Bagian 2)

Pecandu Rokok yang Sembuh Total dari Pembekuan Darah di Otak (Bagian 2)

0
Puntung rokok (hdw)

Lanjutan dari Pecandu Rokok yang Sembuh Total dari Pembekuan Darah di Otak

Pemuda itu menerangkan, “Saya kembali kepada Allah Ta’ala yang tidak pernah menyia-yiakan harapan hamba yang berharap kepada-Nya.

Saya bertawakal kepada-Nya yang bisa menyembuhkan dan menyehatkan, Tuhan yang menguasai segala penyakit dan segala obat, maka Dia menyembuhkanku dan menyehatkanku dengan karunia dan rahmat-Nya.”

***

Saudaraku, jika Allah Ta’ala menakdirkanmu menderita satu penyakit, hendaklah engkau segera berharap kesembuhan kepada-Nya.

Ingatlah kisah seorang wanita shahabat yang sering mengalami gangguan jiwa (kesurupan) yang datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata,

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sering kesurupan, dalam keadaan seperti ini pakaian saya sering terbuka, maka saya meminta agar engkau mendoakan aku.”

Beliau bersabda,

إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُعَافِيَكِ

“Jika engkau mau bersabar, engkau akan mendapatkan surga, akan tetapi jika engkau mau, maka aku bisa mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu?”

Wanita itu berkata, “Saya akan bersabar, akan tetapi pakaian saya sering terbuka, maka doakanlah agar pakaianku tidak terbuka di saat aku tidak sadar.”

Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendoakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Saudaraku yang sedang menanggung derita, sebelum anda meminum obat atau sebelum menerima satu suntikan berharaplah dengan keduanya, agar Allah Ta’ala menjadikannya sebagai perantara kesembuhanmu dengan penuh tawakal kepada Allah semata.

Semoga Allah menolongmu dan memberikan pahala atas apa yang engkau alami, dan ingatlah dengan harapan seperti ini bisa menghantarkanmu ke surga.

Ingatlah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حُزْنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

“Tidaklah ada yang menimpa seorang mukmin baik berupa derita yang menahun, keletihan, penyakit, kesedihan bahkan hingga kegundahan yang ia alami kecuali akan dihapus dengan semua itu kesalahan-kesalahannya.” (HR. Muslim)

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,

مَا مِنْ مُصِيبَةٍ يُصَابُ بِهَا الْمُسْلِمُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

“Tidak ada musibah yang menimpa seorang muslim bahkan duri yang terinjak olehnya, maka akan dihapus dengannya sebagian dari kesalahannya.”  (HR. Muslim)

Maka anggaplah jarum suntik itu sebagai duri, jika engkau melakukan semua ini meminum atau menerima suntikan, apa yang akan engkau dapatkan?

Sungguh engkau telah berhasil memanfaatkan keadaan sakitmu ini sebagai sarana berbagai macam ibadah berupa rasa takut, berharap, memohon pertolongan, beristighatsah dan tawakal.

Jika Allah Ta’ala takdirkan engkau sembuh, itu merupakan karunia yang agung di dunia, akan tetapi karunia yang lebih besar dari pada kesembuhan adalah surga, yang akan engkau dapatkan dengan kesabaran dan pengharapanmu kepada Allah.

Sedangkan apabila Allah menakdirkan lain, yakni engkau tidak mendapatkan kesembuhan di dunia ini. Itu pun merupakan kebaikan pula.

Engkau akan mendapatkan pahala kesabaran dan pengharapan, yang mana dengan pahala itu diharapkan engkau akan mendapatkan surga, dan engkau tetap harus memperkuat keimananmu terhadap takdir Allah Ta’ala, yang baik maupun yang buruk.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]