Beranda Tazkiyah Fadhilah Dua Hal Ini akan ‘Berebut’ Memberi Syafaat jika Puasa Anda Benar

Dua Hal Ini akan ‘Berebut’ Memberi Syafaat jika Puasa Anda Benar

0
ilustrasi puasa

Puasa adalah ibadah istimewa yang diwajibkan di bulan Ramadhan. Ketika seorang muslim berpuasa dengan benar, salah satu keutamaan yang akan ia dapatkan kelak di akhirat adalah dua syafaat.

Dua syafaat itu adalah puasa dan Al Quran. Keduanya akan datang seperti berlomba-lomba untuk memberikan syafaat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

“Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba kelak pada hari kiamat. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat di siang hari, maka perkenankanlah aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al Qur’an juga berkata, ’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, maka perkenankanlah aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani; shahih)

Duhai, betapa senangnya, ketika diri cemas dengan nasib yang akan menimpa di hari itu, tiba-tiba datang dua syafaat yang keduanya diizinkan Allah. Sebab pada hakikatnya, yang kuasa memberikan syafaat hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di hari pembalasan, tak ada yang bisa memberikan pertolongan, kecuali atas kehendak Allah Azza wa Jalla.

قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Katakanlah: Hanya kepunyaan Allah lah syafa’at itu semuannya. Milik-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Az Zumar: 44)

Puasa dan Al Quran berlomba-lomba memberikan syafaat kepada hamba Allah yang mengerjakan puasa dengan benar; niatnya ikhlas, terhindar dari hal-hal yang membatalkan puasa dan membatalkan pahala puasa. Dan malamnya, ia tidak melampiaskan nafsu makan sehingga tertidur karena kekenyangan tapi justru malam harinya banyak terjaga untuk tilawah Al Quran.

Sungguh luar biasa bagi hamba yang bisa demikian. Siangnya menahan lapar dan dahaga serta syahwat, lalu malamnya terjaga untuk memperbanyak berinteraksi dengan firman-Nya. Maka, Allah pun memberikan rahmat berupa syafaat. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]