Kaum Muslimin harus menguasai sektor ekonomi. Semangat ini harus senantiasa dihidupkan hingga benar-benar terwujud dalam alam nyata. Pasalnya, kaum Muslimin belum mampu mandiri. Ada begitu banyak penjajahan–penjajahan di bidang ekonomi yang tidak disadari oleh kaum Muslimin. Di antara sebabnya karena kurangnya kepedulian kaum Muslimin terhadap sektor bisnis sebagai salah satu jalan untuk menguasai sektor ekonomi.
Secara sederhana, bisnis memiliki tiga tahapan. Jika tiga tahapan ini bisa dilalui dengan baik, insya Allah sebuah bisnis tergolong sehat. Jika bisnis sehat, dampaknya pun akan sangat luas dalam kehidupan umat manusia.
Starting
Mulailah dengan latihan menjual. Jual apa saja selama halal dan bermanfaat. Putuskan urat malu. Buang jauh-jauh penyakit akut bernama gengsi. Hanya dengan belajar menjual, seorang Muslim akan memiliki mental pebisnis tangguh.
Di tahap ini, fokuslah pada transaksi. Apa saja, selama halal, asal menghasilkan uang.
Jangan batasi diri dengan satu produk. Cari sebanyak mungkin peluang. Cobalah berbagai jenis strategi dan produk. Terus menerus. Berkesinambungan. Jangan mudah lelah atau menyerah.
Running
Modal kerja yang terus bertambah akan berdampak pada meluasnya jangkauan pasar dan komoditas yang diperdagangkan. Dari satu outlet menjdi sepuluh sampai seratus. Dari dua puluh pelanggan menjadi dua puluh ribu. Dari lima transaksi perhari menjadi lima ratus transaksi perhari.
Jika sudah membesar, Anda butuh alat ukur. Semuanya harus diketahui hanya dengan melihat tabal atau aplikasi.
Di sini, kualitas produk sudah selesai. Fokusnya ialah membuat sistem dan orang-orang yang mampu menjalankan distem dengan baik. Semuanya harus diupayakan berjalan sesuai alur sehingga mudah diatur dan diketahui tatkala ada kekeliruan.
Jika tidak, bisnis Anda akan almarhum dalam hitungan masa.
Growing
Dalam materinya di Sekolah Bisnis Dua Kodi Kartika, Rendy Saputra yang menyampaikan materi ini menyebutkan dua hal di tahap growing; duplicating dan expanding.
Buat satu sistem. Satu aturan. Satu standar prosedur. Kemudian bagikan ke banyak cabang yang sudah dibuka.
Jika tidak menggunakan cara ini, kesalahan yang ditimbulkan bisa fatal dan berulang. Sebab luasnya jangkauan dan banyaknya faktor yang harus diurusi.
Wallahu a’lam. [Pirman/Bersamadakwah]
*Perbincangan soal ini masih sangat panjang. Tertarik ikuti Sekolah Bisnisnya bisa daftar di http://bit.ly/2coEVQi atau hubungi 085691479667