Lanjutan dari Inilah 13 Faktor Pemicu Perceraian
6. Istri melalaikan tanggung jawabnya dalam rumah tangga, dan tidak menjaga kehormatan dan nama baik keluarganya. Kedua hal ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar bagi seorang istri.
7. Adanya intervensi pihak keluarga dalam problem suami istri, meskipun problem itu sangat kecil.
Sebab, intervensi mertua dapat menjadikan masalah yang semestinya kecil berubah semakin membesar.
8. Tidak ada rasa saling pengertian antara pasangan suami istri, padahal permasalahan sebesar apapun dapat dipecahkan bersama.
Jadi, jangan sampai salah satu pasangan tidak mendengar apa yang diungkapkan oleh pasangannya, sehingga keduanya saling marah dan menghina.
9. Istri memaksa suami agar dirinya bisa bekerja di luar rumah dan meyakini bahwa kehidupan telah berubah.
Sebagian laki-laki tidak senang hal ini terjadi. Mereka cenderung merasa tidak perlu mendapatkan bantuan istrinya dalam mencari uang, meskipun sang istri menjamin kehidupannya ke depan.
Namun, kasus seperti ini harus diselesaikan dengan saling pengertian di antara kedua pasangan.
10. Ketegangan, kegelisahan, perasaan tidak nyaman dan kesedihan karena kehidupan yang keras pada masa ini.
11. Penghinaan, sikap melukai perasaan pasangan, dan kecapaian kerja yang luar biasa dapat memperkeruh suasana dan lepas kendali dan kontrol emosi.
Sehingga, bahasa pukulan, penghinaan dan kata-kata keras saling meluncur dari kedua pasangan suami istri dan melenyapkan rasa hormat mereka berdua. Dan akhirnya saling tidak suka.
12. Lemahnya persiapan seorang wanita dan mempunyai keinginan yang muluk-muluk saat memutuskan menikah.
Pada saat itu, dia mempersepsikan bahwa kehidupan pasca menikah penuh keromantisan, cinta, kasih sayang, kekayaan yang melimpah dan kesenangan dalam segalanya.
Setelah pernikahan ia dibenturkan dengan setumpuk tanggung jawab yang harus dipikulnya. Untuk itu, seorang istri harus ingat betul bahwa kehidupan berumah tangga dengan suami berbeda jauh dari kehidupan di rumah orang tuanya.
13. Seorang istri membanding-bandingkan suaminya dengan suami sahabatnya.
Contohnya, suami sahabat itu menggelontornya dengan berbagai hadiah, menyayanginya sepenuh hati dan memberinya ini dan itu, sehingga kehidupan rumah tangga menjadi neraka yang amat panas.
Semoga kita semua terjauh dari hal-hal yang tidak kita inginkan dalam kehidupan berumah tangga. Oleh karena itu, marilah senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk mencontoh kehidupan rumah tangga Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para shahabatnya.
Semoga bermanfaat. Disadur dari buku Kuni Aniqah karya Shafa Syamandi.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]