Lanjutan dari Wahai Para Suami, Inilah 10 Hak Istri yang Harus Kamu Penuhi (Bagian 2)
Keempat, menjaga perasaan dan memuaskan dahaga batin sang istri.
Allah Ta’ala berfirman,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.” (QS. An-Nisaa`: 19)
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata,
“Sesungguhnya aku senang berhias untuk istriku, sebagaimana aku senang istriku berhias untukku.
Aku teringat firman Allah Ta’ala yang berbunyi, “Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.” (QS. An-Nisaa`: 19), dan firman-Nya Ta’ala,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut.” (QS. Al-Baqarah: 228)
Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan dalam keluarga muslim dan tidak disadari penuh oleh orang-orang yang ada di dalamnya adalah berkata-kata kotor dan jorok, menjelek-jelekkan rupa dan perangai sang istri.
Begitu pula halnya dengan sikap yang menunjukkan ketidak-sukaan terhadap keluarga istri dan menyebutkan kekurangan-kekurangan mereka, memaki-maki istri, mencaci, mencela, dan memanggilnya dengan nama-nama dan julukan-julukan yang buruk.
Semua ini akan membuat hatinya hancur dan tidak mampu lagi menyembuhkannya.
Termasuk sikap-sikap yang dapat menjaga perasaan seorang istri adalah memanggilnya dengan panggilan yang paling disukai, mengucapkan salam kepadanya saat masuk rumah, berkasih mesra dengan memberikan hadiah atau mengucapkan kata-kata yang indah.
Ingatlah selalu sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Orang yang paling beriman adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik bagi istri-istrinya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
Kelima, menjaga sang istri dari jurang kenistaan, selalu memperhatikannya, dan menjauhkannya dari wanita-wanita bejat. Hendaknya kamu melarangnya agar tidak sering ke pasar.
Jika harus ke pasar, maka harus bersamamu. Dan janganlah membiarkan istrimu bepergian tanpa didampingi seorang mahram-nya.
Ingatlah, bahwa istrimu adalah titipan dari Allah Ta’ala dan kelak kamu akan dimintai pertanggungan jawabnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap orang dari kalian adalah pemimpin, dan setiap orang dari kalian akan bertanggung jawab atas orang-orang yang dia pimpin.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Wahai Para Suami, Inilah 10 Hak Istri yang Harus Kamu Penuhi (Bagian 4)