Selain Abu Bakar Assiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah Saw. mana lagi kah yang kerap Anda dengar namanya? Mengenal para sahabat Nabi merupakan sebuah bentuk pengayaan pandangan untuk dijadikan teladan dari rekam jejak (track record) yang telah ia tempuh.
Sebut saja laki-laki mulia yang satu ini. Nama lengkapnya adalah Sa’ad bin Abi Waqqash bin Uhaib Az-Zuhri. Ia memiliki julukan “Abu Ishaq”. Sa’ad adalah salah seorang diantara sepuluh orang sahabat yang mendapat kabar gembira. Apa kabar gembira tersebut? Ya, ia bakal masuk surga. Sa’ad juga orang yang pertama dalam melontarkan panah dalam perang Sabillillah, ia orang yang keempat lebih dulu masuk Islam melalui tangan Abu Bakar Assiddiq ketika umurnya 17 tahun. Hadiah sweet seventeen yang indah.
Sa’ad bin Abi Waqqash mengikuti banyak peperangan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dalam peperangan itu ia bergabung dalam pasukan berkuda. Ia berasal dari bani Zuhrah seasal dengan ibu Nabi (Aminah).
Khilafah Umar bin Khaththab pun memberi penghormatan dengan mengangkatnya menjadi komandan pasukan yang dikirimkan untuk memerangi orang Persia dan berhasil mengalahkannya pada tahun 15 H di Qadisiyah. Setahun setelahnya 16 Hijriah di Julailak, Sa’ad melakukan pencapaian yang sangat hebat, ia mampu menaklukkan Madain dan Bani al-Kuffa pada tahun 17 Hijriah.
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah penguasa Irak di masa pemerintahan Umar bin Khaththab yang berlanjut pada masa pemerintahan Utsman bin Affan. Sa’ad adalah seorang diantara enam sahabat orang yang dicalonkan menjadi Khalifah, sejak bencana besar atas terbunuhnya Utsman.
Sa’ad bin Abi Waqqash meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar dan Khaulah binti Hakim.
Yang meriwayatkan hadits darinya adalah Mujahid, Alqamah bin Qais as sa’ib bin Yazid, Sanad paling shahih berpangkal darinya adalah yang diriwayatkan oleh Ali bin Husain bin Ali, dari Sa’id bin al-Musayyab, darinya (Sa’ad bin Abi Waqqash).
Sa’ad bin Abi Waqqash pun menjemput ajalnya, wafat pada tahun 55 H di Aqiq. [Paramuda/BersamaDakwah]