“Saya juga bermimpi akan lahir 10-20 ribu hafiz muda di DKI,” ucap laki-laki berkacamata itu di hadapan ratusan ustazah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).
Ucapan doa itu pun diaminkan seakan menggedor pintu langit agar segera dikabulkan.
Laki-laki murah senyum dan ramah itu bernama Sandiaga Salahuddin Uno. Sosok yang kini rajin wara-wiri di berbagai tempat untuk kesiapan pemilihan umum kepala daerah itu.
“Akan saya gerakkan bukan saja pemerintah provinsi tapi juga swasta sehingga bisa berprestasi hingga di internasional,” lanjut calon wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Indonesia, kata Sandi, mayoritas muslim lebih dari 80 persen. Hanya saja belum menunjukkan prestasi.
“Insya Allah kita akan lebih perhatian ke anak-anak muda dan menunjukkan Islam yang rahmatan lil’alamin,” kata pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Kehadiran ratusan ustazah di Pasar Minggu itu guna mendeklarasikan dukungannya. Siapa lagi kalau bukan dukungan kepada pasangan Cagub Anies Baswedan dan Cawagub DKI Sandiaga Uno.
Pertemuan itu pula, dijadikan sebagai ajang menyampaikan keluhan tentang Jakarta. Keluhan yang bervaria rupa. Dari tentang pendidikan hingga tentang penghargaan untuk agamawan yang prestasif.
Mafisoh, misalnya. Perempuan yang tinggal di Kebagusan itu mengeluhkan tentang kurangnya perhatian pemerintah tentang pencapaian anak kecil yang bisa menghafalkan 30 juz.
Mafisoh mengatakan selama ini pemenang untuk bidang olahraga lebih diunggulkan ketimbang hafiz cilik 30 juz yang ke Mesir minim apresiasi.
Sandi pun menanggapi keluhan tersebut. Ia menyampaikan bahwa juga memiliki mimpi yang tak jauh beda.
Selain itu, Sandi juga tak habis pikir mengapa Islam selalu ditampakkan yang keras, tak mau kompromi.
“Padahal Islam itu lembut, penuh kasih sayang. Padahal Nabi kita mencontohkan Islam yang sejuk,” ujar Sandi. [Paramuda/ BersamaDakwah]