Beranda Dasar Islam Aqidah Kelirunya Keyakinan “Tiga Hari Pertama Roh Orang Mati Masih di Kamar”

Kelirunya Keyakinan “Tiga Hari Pertama Roh Orang Mati Masih di Kamar”

pixabay (ilustrasi)

“Ssstt…tiga hari pertama roh almarhum masih di kamar ini.”

Pernah mendapat kalimat serupa di atas? Atau pernah menyatakan sendiri hal demikian?

Kematian adalah kepastian. Setelah mati, roh akan memasuki alam barzakh. Alam yang berbeda dan asing. Barzakh itu artinya dinding gaib yang sangat kokoh.

Di dalam Al-Qur’an surat Al Mu’minun Allah pun berfirman:

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat baik pada urusan yang aku tinggalkan, sekali-kali tidak (akan terjadi) itu hanyalah perkataaan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai mereka dibangkitkan (di hari kiamat)(Q.S. Al Mu’minuun [23] : 99-100)

Siapapun roh yang sudah terlepas dari badan (dalam keadaan mati), maka ia akan langsung masuk dalam ke alam barzakh. Sejak hari itu, roh tidak akan dapat melihat orang-orang yang masih hidup di dunia. Sebagaimana orang yang masih hidup di dunia tidak bisa melakukan kontak dengan orang yang sudah meninggal dunia. Dengan ini terbongkarlah batilnya akidah yang mengatakan keyakinan-keyakinan sebagai berikut:

  • Tiga hari pertama setelah kematian roh masih ada di kamarnya tempat dimana dia meninggal dunia (atau dibaringkan terakhir). Dia melihat siapa yang datang, siapa yang pergi. Siapa yang tertawa dan siapa yang menangis.
  • Seminggu setelah meninggal dunia, roh itu masih di rumah bukan lagi di kamar.
  • Empat pulu hari setelah kematiannya, roh tersebut masih di area rumah. Kadang di halaman rumah, kadang di dalam rumah bolak-balik. Selama empat puluh hari masih di situ.
  • Kemudian pada hari-hari berikutnya, roh-roh akan datang pada hari Kamis malam Jumat.

Keyakinan seperti ini, ternyata didapatkan dalam kitab suci agama Hindu. Akan tetapi beberapa umat Islam yang belum memadai keilmuannya, akhirnya percaya dengan hal tersebut.

Suatu kali ada seorang ayah pernah menasihati anak-anaknya yang masih kecil. Dikatakannya, “Setiap Kamis malam Jumat, periuk jangan dihabiskan betul nasinya. Sisakan meski pun hanya sedikit. Kerak juga nggak apa-apa, pokoknya tinggalkan sedikit. Nanti Emak ‘datang’, nanti kalau lihat periuk kosong ia sedih dikira anaknya tidak makan sehari ini.”

Ketika anaknya sudah besar dan belajar ilmu agama lebih dalam, sang ayah sering diajak ke pengajian. Lambat laun sang ayah paham pemahamannya selama ini keliru dan salah.

Jadi, orang yang sudah meninggal itu masuk ke alam Barzakh. Tidak akan bisa melihat apapun di balik Barzakh itu. Tidak pula ia akan menampakkan diri kepada manusia.

Hai jiwa yang tenang (Nafsul muthmainah) kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-ku dan masuklah ke dalam surga-Ku(Q.S. Al-Fajr [89] : 27-30)

Kita berlindung dari kekeliruan akidah agar tenang di alam Barzakh. Wallahua’lam. [Paramuda/BersamaDakwah]