Di antara amalan utama bagi laki-laki muslim adalah shalat wajib berjamaah di masjid. Keutamaan shalat berjamaah ini diterangkan dalam sejumlah hadits, di antaranya sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang berbunyi,
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah ini lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Al-Bukhari).
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah ini lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh lima derajat.” (HR. Al-Bukhari).
Syaikh Abdullah bin Qa’ud Rahimahullah, salah seorang ulama Arab Saudi, seperti yang dikutip dalam Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim, pernah memberi nasihat kepada kaum muslimin terkait pelaksanaan shalat berjamaah.
Berikut ini adalah kutipan dari perkataannya tersebut.
Wahai saudaraku seiman, ingatlah bahwa kewajiban shalat berjamaah dimulai ketika imam melakukan takbiratul ihram. Pada saat suara imam selesai mengucapkan ‘Allahu Akbar’ maka wajib bagi makmum untuk mengikutinya.
Pada waktu yang bersamaan, dimulai perhitungan karunia dan pahala bagi orang yang mengikuti shalat jamaah dengan sempurna dan dimulai perhitungan dosa bagi yang sanggup melakukannya akan tetapi sengaja meninggalkannya.
Sungguh, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّمَا جُعِلَ اْلإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ، فَلاَ تَخْتَلِفُوْا عَلَيْهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوْا وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُوْلُوْا: رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
“Sesungguhnya seorang imam untuk diikuti, janganlah kalian berbeda dengannya, jika dia bertakbir maka bertakbirlah kalian, jika dia rukuk maka rukuklah kalian, dan jika dia mengucapkan, “Sami’allahu liman hamidah” (Allah Maha mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah, “Rabbana walakal hamd” (Ya Tuhan kami bagi-Mu segala pujian.” (Muttafaq Alaihi).
Yang dimaksud dengan “Janganlah kalian berbeda” adalah dalam hal perbuatan zhahir imam yakni berdiri, duduk, dan mengikuti gerakannya seperti takbiratul ihram setelah imam selesai melakukannya, bukan berbeda pada perbuatan yang batin.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Shalat Berjamaah, Amalan yang Banyak Dilupakan (Bagian 2)