Lanjutan dari Wala` dan Bara`, Makna dan Kedudukannya Dalam Islam (Bagian 4)
Di antara sikap baik yang bisa kita lakukan, dengan harapan dakwah kita bisa diterima, adalah mengasihi orang yang lemah di antara mereka; memberi makan orang yang kelaparan dari mereka.
Begitu juga, memberi pakaian orang yang tidak berpakaian; berkata lembut sebagai kehalusan budi, bukan karena takut dan rendah diri di hadapan mereka; dan mendoakan hidayah untuk mereka.
Di samping itu, hendaklah selalu hadir di hati kita tabiat asli mereka, yaitu mereka membenci kita dan mendustakan Nabi kita, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Mereka juga tidak akan pernah rela sampai kita mengikuti agama mereka. Sungguh, Allah Ta’ala berfirman,
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيْرٍ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).”
Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.” (QS. Al-Baqarah: 120).
Di samping itu, kita juga harus ingat bahwa kita diperintahkan untuk berlaku tegas kepada orang-orang kafir dan berlaku lembut kepada sesama muslim.
Allah Ta’ala berfirman,
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al-Fath: 29).
Ya Allah, bimbinglah kami untuk bisa mengamalkan Kitab-Mu dan hadits Nabi-Mu Shallallahu Alaihi wa Sallam, serta berjalan sesuai petunjuk keduanya.
Ya Allah, bimbinglah kami agar bisa mencintai-Mu dan Rasul-Mu, orang-orang mukmin, bersikap loyal kepada mereka, serta membenci kaum kafir dan musyrik dan menyatakan permusuhan dengan mereka.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menolong dan membela agama-Mu ini. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum muslimin, hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrikin.
Wahai Tuhan kami, ampunilah kami, kedua orang tua kami dan segenap kaum muslimin. Aamiin.
Demikian ditulis kembali dari buku Arba’una Darsan Li Man Adraka Ramadhan karya Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]