Beranda Suplemen Opini Kala Penista Agama Salaman dengan Raja Salman dan Mereka yang Lebay

Kala Penista Agama Salaman dengan Raja Salman dan Mereka yang Lebay

Bangka Pos

Presiden RI Joko Widodo berada di sebelah kiri, sementara di tengah-tengahnya adalah Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud sedang bersalaman dengan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pemandangan tersebut terlihat ketika Raja Salman dan rombongan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum menuju Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3) siang.

Itu penampakan di dunia nyata, bagaimana dengan pemandangan di dunia maya? Seperti biasa selalu ada keriuhan dengan segala pernak-pernik yang menyertainya.

Ahok tampak riang dengan cuitannya di linimasa. “Mendampingi Presiden Joko Widodo menyambut Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud. Semoga membawa kebaikan utk hubungan kedua negara.”

“Dicap penista agama, dikafir-kafirkan di khutbah-khutbah, didemo “7 juta”, pendukungnya yang muslim dicap munafik, ehh..salaman duluan sama Raja Salman,”

Kalimat bernada sinisme di atas itu diluncurkan oleh aktivis Jaringan Islam Liberalis Akhmad Sahal. Pemilik akun Twitter @Sahal_AS itu memang pendukung sejati Ahok. Ia merasa bangga dengan pujaannya salaman dengan Raja Salman yang dulu dioloknya sebagai wahabi.

“Dicap Wahabi, radikalis, onta Arab. Eh berebutan jadi penjilat pas dateng ke Indonesia,” sahut aktivis media sosial Gatot Prasetyo dengan akun @gatse8.

Sementara politisi Partai Gerindra yang sekaligus artis Rachel Maryam menyebutkan, “Yang kemarin anti Arab dan wahabi hari ini tetiba seluruh puja-puji karena junjungannya salaman sama Raja Salman,” ujarnya.

Sebenarnya adalah sesuatu yang wajar jika Ahok yang saat ini ‘masih’ menjadi Gubernur DKI menyambut tamu negara. Dan standarnya memang begitu. Jika Raja Salman turun pesawàtnya di Cengkareng tentu ketemunya dengan Gubernur Banten, jika di Bandara Ahmad Yani, tentu ketemunya dengan Ganjar Pranowo.

Tamu juga harus disambut. Proses penyambutan sudah dilaksanakan mulai dari pintu gerbang Istana. Misalnya pasukan berkuda dan drum band, yang mengantarkan Raja Salman hingga ke halaman Gedung Utama Istana Bogor.

Rusa-rusa yang hidup di halaman Istana Bogor ini memang tidak dikandangkan. Rusa-rusa tersebut dibiarkan bebas berlarian di halaman Istana seperti biasanya.

Puluhan rusa bahkan melintas bebas di depan pasukan berkuda yang tengah bersiap menyambut kedatangan Raja Salman. Pasukan juga sebagian sempat bertepuk tangan ke arah rusa, tanda agar gerombolan rusa mempercepat langkah mereka.

Raja Salman, salaman saja dipolitisasi oleh fans berat terdakwa penista agama. Padahal momen tersebut yang berlalu hanya beberapa detik barangkali biasa saja bagi Raja Salman, sebiasa ia disambut puluhan rusa. [Paramuda/BersamaDakwah]