Lanjutan dari Inilah Dampak Kesedihan Bagi Individu dan Masyarakat
5. Nafsu makan dan syahwat menurun, di samping sulit sekali buang air.
6. Malas memulai ibadah atau timbul kemalasan ketika menunaikannya, sehingga tidak melakukannya dengan semestinya.
7. Meninggalkan perkara-perkara penting karena berpikir terus-menerus.
8. Berburuk sangka kepada orang lain, bahkan sering kali persangkaan orang yang sedih itu berkembang menjadi keyakinan.
9. Terkadang kesedihan menyeret ke arah pesimistis yang tiada hentinya, bahkan terkadang ke arah pesimistis yang berlebihan.
Apabila kesedihan itu meningkat terus dan semakin menjadi-jadi, atau sering kali datang kepada seseorang, maka orang tersebut bisa terkena bahaya sebagai berikut:
1. Stres yang terkadang dapat mengantarkan kepada hilangnya ingatan.
2. Cepat tua, disebabkan melemahnya seluruh anggota tubuh, disertai lemahnya nafsu makan.
3. Terkena suatu penyakit kronis yang berbahaya, seperti terganggunya pankreas, atau bisul-bisul pada lambung dan usus, atau sakit ginjal dan lain sebagainya.
4. Cepat emosi dan marah karena masalah yang sepele, bahkan tidak jarang melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh.
5. Terkena kegalauan dan ketegangan urat saraf, bahkan kesedihan yang biasa dapat berubah menjadi sakit jiwa.
Itulah bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kesedihan terhadap individu.
Dampak negatif kesedihan bagi masyarakat
Adapun dampak negatif kesedihan bagi masyarakat, antara lain ialah:
1. Keluarga atau warga masyarakat sibuk mengurusi orang yang sedang dirundung kesedihan, sehingga terkadang mereka meninggalkan sekian banyak kemaslahatan umum, karena sibuk memperhatikan keadaan pribadi orang itu.
2. Berkurangnya produktivitas orang yang mengalami kesedihan, atau bahkan tidak produktif sama sekali.
Penyebabnya, seseorang sering melalaikan atau memperlambat pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, seperti jika dia berprofesi seorang pegawai, karyawan, atau lainnya.
3. Kesedihan terkadang menyeret seseorang untuk marah besar, yang dapat menyebabkan dia bertindak sewenang-wenang terhadap milik orang lain atau menyakiti tubuh mereka.
Dalam kaitan ini perlu diingatkan tentang pentingnya memperhatikan dan menjaga segala aspek kesehatan anak-anak, khususnya kesehatan jiwa dan mental mereka.
Sebab, kesehatan akan mempengaruhi terbinanya kepribadian mereka.
Kita lihat terkadang kedua orang tua melalaikan kondisi anak-anak dalam soal ini, sehingga mereka tumbuh menjadi anak autis yang selalu murung dan senantiasa terancam berbagai macam bahaya akibat kesedihan.
Pada gilirannya, anak itu merasa dendam terhadap keluarganya dan masyarakat sekitarnya, bahkan boleh jadi dia akan terus mengalami dampak negatif tersebut sepanjang hidupnya.
Sebagian tulisan ini dikutip dari kitab Salwa Hazin karya Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]