Kesedihan adalah kondisi yang dialami semua manusia yang hidup di atas dunia ini. Ketika seseorang tidak dapat meraih impiannya, ia sedih. Ketika seseorang kehilangan orang yang sangat dicintainya, ia juga sedih.
Sejatinya, kesedihan yang sering dialami manusia banyak bentuk dan ragamnya. Namun, secara umum jika disimpulkan bisa menjadi dua macam seperti yang disebutkan dalam kitab Salwa Hazin karya Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim.
Pertama, kesedihan naluriah
Kesedihan naluriah (fitrah) bisa berupa perasaan tertekan, merasa sedih, dan berkecil hati. Kesedihan jenis ini dapat menimpa setiap orang pada segala umur dan tingkatan, serta dapat terjadi berulang kali tergantung kondisi yang dialami.
Selain itu, rasa yang dialami akibat kesedihan jenis ini pun berbeda-beda pada masing-masing orang, tergantung kondisi kejiwaannya, serta kuat-lemahnya tekad yang ada pada dirinya.
Jadi, begitulah tingkat kesedihan yang dirasakan masing-masing orang dapat berbeda-beda. Ada sebagian orang yang karena begitu pedihnya, sampai dia menutup diri, stres, dan kehilangan kepercayaan diri.
Ada pula yang kemudian bertindak di luar kendali, bahkan ada sebagian orang yang mengalami hal tersebut selama berhari-hari.
Adapun penyebab munculnya kesedihan jenis ini sangatlah banyak, sulit disebutkan satu per satu.
Namun demikian, semuanya bisa diringkas, yaitu hilangnya sesuatu yang disukai atau terjadinya sesuatu yang tidak disukai.
Tak diragukan, dalam kondisi ini terdapat perbedaan-perbedaan yang jauh di antara masing-masing orang mengenai nilai dari apa yang menyedihkannya maupun kemauan dari orang yang bersedih itu untuk menghilangkan kesedihannya.
Contoh-contoh dari kesedihan jenis ini, antara lain sedihnya seorang muslim ketika melihat realita kehidupan kaum muslimin dan penyimpangan-penyimpangan masyarakat dari syariat Islam, bergumulnya mereka dalam gelapnya kebodohan, khurafat, syirik, dan bid’ah.
Contoh lainnya adalah kesedihan yang dirasakan kaum muslimin atas musibah dan bencana yang menimpa mereka, hilangnya kejayaan, dan keluhuran mereka.
Begitu juga, kesedihan mereka atas tekanan, pemaksaan, penindasan, peperangan, meluasnya perpecahan, meruncingnya perselisihan di kalangan mereka, dan dikuasainya mereka oleh penguasa yang fasik dan zhalim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Inilah 2 Bentuk Kesedihan dan Sebab-Sebabnya (Bagian 2)