Lanjutan dari Inilah 3 Hikmah di Balik Kesedihan
Allah Ta’ala berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Mengenai hal tersebut, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda dalam sebuah hadits,
“Tidaklah Allah menakdirkan suatu takdir pada orang mukmin, kecuali menjadi kebaikan baginya. Jika dia mengalami suatu kegembiraan, dia bersyukur, maka menjadi kebaikan baginya. Dan, jika dia terkena suatu kesedihan, dia bersabar, maka menjadi kebaikan baginya.”
Dalam membahas soal ini, penulis kitab Salwa Hazin bernama Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim menuliskan sejumlah manfaat dan buah yang bisa dipetik oleh orang yang menderita kesedihan ketika mengalami musibah. Hanya kepada Allah, kita mohon diselamatkan dari segala bencana dan kesudahan yang baik.
1. Agar orang yang ditimpa musibah itu sempat beribadah
Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan makhluk-Nya tak lain untuk diberi cobaan dan ujian, agar terlihat ibadah mereka, berupa syukur dari orang yang mengalami kesenangan dan bersabar dari orang yang mengalami kesedihan.
Ini semua takkan bisa terjadi, kecuali jika Allah membolak-balikkan keadaan hamba-Nya, sehingga nyatalah kesungguhan ibadahnya kepada Allah Ta’ala.
Apabila hamba tersebut benar-benar seorang mukmin, maka segala sesuatunya menjadi baik. Yakni, jika mengalami kesenangan, dia bersyukur, maka kesenangannya menjadi kebaikan baginya. Jika mengalami kesedihan, dia bersabar, maka kesedihannya menjadi kebaikan pula baginya.
Demikianlah halnya sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
“Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya menjadi baik, dan itu takkan terjadi pada siapa pun selain orang mukmin.
Jika dia mengalami kesenangan, dia bersyukur, maka menjadi kebaikan baginya. Dan, jika dia terkena kesedihan, dia bersabar, maka menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim).
2. Untuk menghapus dosa dan kesalahan
Siapakah di antara kita yang tidak pernah menganiaya diri sendiri? Setiap anak Adam gemar melakukan kesalahan. Sungguh, Allah Maha Pengasih.
Di antara kasih sayang-Nya, Dia membuat musibah-musibah dan kesedihan-kesedihan yang menimpa seseorang sebagai penghapus dosa-dosanya.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Inilah 3 Hikmah di Balik Kesedihan (Bagian 3)