Beranda Berita Press Release Tanamkan Spirit Enterpreneur Sejak Remaja, Nurul Hayat Gelar Teenspreneur

Tanamkan Spirit Enterpreneur Sejak Remaja, Nurul Hayat Gelar Teenspreneur

0
Nurul Hayat Teenspreneur
Muchlisin BK saat memberikan materi di hadapan 80 peserta Teenspreneur Nurul Hayat

Puluhan pelajar SMA memasuki aula lantai II Nurul Hayat, Jl Siti Fatimah binti Maimun, GKB, Gresik, Sabtu (24/3/2018). Mereka adalah peserta program Generasi Prestasi (Genpres) Nurul Hayat yang mendapatkan beasiswa setiap bulan dari Lembaga Amil Zakat Nasional tersebut.

Biasanya, dua pekan sekali, mereka mendapat pembinaan rutin di sana. Namun kali ini berbeda. Seluruh peserta Genpres mengikuti seminar Teenspreneur; Saatnya Remaja Berbisnis.

Dalam sambutannya, Kepala Cabang Nurul Hayat Gresik, Musahab, menyampaikan tujuan acara tersebut.

“Kami ingin adik-adik memiliki semangat bisnis. Jika saat ini bisa mendapatkan bea siswa dari para pengusaha, kelak adik-adik menjadi pengusaha sukses yang memberikan beasiswa kepada generasi di bawahnya,” ujar Musahab.

Untuk memotivasi dan membimbing 80 pelajar itu, Nurul Hayat menghadirkan dua nara sumber. Pertama, Owner Indogamis dan BedaMedia Group, Muchlisin BK. Kedua, Ketua Perkumpulan Wanita Wirausaha Indonesia (Perwira) Gresik, Wiwik Ratna WA.

Dalam paparannya, Muchlisin mengawali dengan kuis online tentang Nabi Muhammad sebagai pebisnis. Melalui aplikasi Kahoot, peserta terlibat secara live menjawab sejumlah pertanyaan tentang sirah nabawiyah terkait enterprenuer. Di antaranya, usia Rasulullah saat mulai magang bisnis ke Syam dan jumlah mahar Rasulullah saat menikah dengan Khadijah.

“Pada usia 12 tahun Rasulullah telah mulai magang bisnis ke luar negeri. Karenanya kalau kita ingin menjadi pebisnis sukses seperti Rasulullah dan sahabat-sahabat ternama, kita perlu memulainya sejak dini,” kata enterprenur muda yang resign dari PNS ini.

Setelah menanamkan spirit bisnis, motivator Trustco ini mulai masuk ke pembahasan bisnis online. Ia menjelaskan, setidaknya ada dua bisnis online yang mudah dilakukan. Pertama adalah bisnis online berjualan produk/jasa. Kedua adalah bisnis online berbasis konten.

Pada model bisnis online yang pertama, ia mencontohkan bisnis jilbab yang digelutinya. Bagi pemula, bisnis semacam itu tidak harus dimulai dengan membuat website toko online. Namun bisa dimulai dengan memanfaatkan akun media sosial yang dimilikinya. Banyak orang yang sukses menghasilkan omset puluhan juta hanya dengan mengandalkan medsos seperti Facebook dan Instagram. Bagi pelajar yang belum memiliki modal, menjualkan produk milik orang lain merupakan cara kreatif untuk memulai bisnis jenis ini.

Model bisnis online kedua cocok untuk pelajar yang suka menulis atau membuat video. Mereka yang suka menulis bisa mulai dari blog gratisan. Sedangkan mereka yang suka membuat video bisa memulai dengan vlog di Youtube.

Sedangkan dalam paparannya, Wiwik mengisahkan kisah hidupnya merintis usaha. Ia juga memberikan sejumlah kiat menjadi pengusaha dimulai dari giat belajar sejak sekolah, memulai bisnis dari hal-hal yang disuka, hingga kreatif melihat kebutuhan masyarakat.

Para pelajar Genpres Nurul Hayat tampak antusias menerima materi dari kedua narasumber. Sejumlah pertanyaan pun mewarnai sesi diskusi.

Beasiswa pendidikan Generasi Prestasi Nurul Hayat

Di akhir acara, Kepala Cabang Nurul Hayat Gresik menyerahkan secara simbolis bantuan beasiswa pendidikan Generasi Prestasi 2018 sebesar Rp 450 juta. [Ibnu K/BersamaDakwah]