Beranda Suplemen Khutbah Jumat Khutbah Jumat Jumadil Akhir: Mengakui Kelemahan, Memohon Kekuatan

Khutbah Jumat Jumadil Akhir: Mengakui Kelemahan, Memohon Kekuatan

0
Khutbah Jumat Jumadil Akhir

Pekan ini, total kasus Covid-19 di Indonesia telah melewati 1 juta pasien. Masih terus bertambah, termasuk angka kematian. Karenanya khutbah Jumat akhir Januari 2021 ini mengambil tema Mengakui Kelemahan, Memohon Kekuatan.

Tema ini juga mengambil inspirasi dari Khutbah Umar bin Khattab ketika dilantik menjadi amirul mukminin pada Jumadil Akhir 13 Hijriyah.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Kita sekarang berada di pertengahan Jumadil Akhir 1442 Hijriyah, bertepatan dengan 29 Januari 2021. Pada bulan yang sama, Jumadil Akhir 13 Hijriyah, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu diangkat menjadi amirul mukminin menggantikan Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang telah wafat.

Dalam pidatonya, Umar bin Khattab berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي شَدِيْدٌ فَلِيْنِيْ وَ إِنِّي ضَعِيْفٌ فَقَوِّنِي وَ إِنِّي بَخِيْلٌ فَسَخِّنِي

“Ya Allah, sesungguhnya aku keras, maka lembutkanlah aku. Sesungguhnya aku lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku pelit, maka jadikanlah aku dermawan.”

Kelemahan Fisik

Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Jika Umar Al Faruq saja mengaku lemah, bagaimana dengan kita? Padahal beliau jago gulat, perwira kuat, komandan hebat. Ketika Umar masuk Islam dan memimpin kaum muslimin thawaf secara terbuka, kafir Quraisy hanya geram tanpa berani membubarkan. Takut dengan kekuatan Umar.

Ketika sahabat yang lain hijrah secara sembunyi-sembunyi demi keselamatan diri, Umar mengumumkan secara terbuka. “Aku mau berangkat hijrah. Siapa yang ingin istrinya menjadi janda dan anaknya menjadi yatim, silakan hadang aku di luar Makkah.” Tak ada yang berani meladeni tantangan Umar.

Apalagi di medan perang, kekuatan Umar tak terkalahkan. Tidak ada musuh yang berhadapan dengannya kecuali akan tumbang. Tidak ada lawan yang bisa menjatuhkannya, bahkan mereka yang akan lari tunggang langgang.

Jika Umar yang sekuat itu mengaku lemah, bagaimana dengan kita? Pandemi menyadarkan, orang-orang berfisik kuat pun bisa tumbang akibat serangan virus corona.

Pekan ini, kasus Covid-19 di Indonesia telah melewati angka 1 juta. Jumlah orang yang meninggal telah mencapai 28 ribu orang. Dan agaknya pandemi ini belum memperlihatkan tanda-tanda mereda.

Maka perbanyaklah doa. Hanya kepada Allah kita memohon perlindungan. Hanya kepada-Nya kita berlindung dari virus, penyakit dan segala bahaya yang mengancam.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ

Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari penyakit belang, gila, kusta dan segala penyakit mengerikan lainnya. (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)

Kelemahan Emosional

Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Ada kelemahan lain yang tak kalah berbahaya. Kelemahan emosional. Ia juga diuji di masa pandemi dan resesi seperti ini. Apakah kita sabar atau justru lebih mudah marah. Menyikapi keadaan, menyikapi keterbatasan hingga menemani anak-anak belajar di rumah.

Dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan hakikat kekuatan adalah kekuatan emosional. Ketika kita sanggup menjaga diri kita dari marah dan sifat-sifat buruk lainnya.

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

Orang yang kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka perbanyaklah doa. Hanya kepada Allah kita memohon kekuatan. Agar tetap tenang menghadapi pandemi dan resesi. Tidak cepat marah, tidak juga stres dan tidak depresi.

Yakinlah bahwa ketika kita berdoa dan yakin dengan doa kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkannya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al Mu’min: 60)

Kelemahan Iman

Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Kelemahan yang lebih berbahaya lagi adalah kelemahan iman. Semakin tua zaman, semakin banyak fitnah bertebaran. Makin banyak orang yang tergelincir dari kebenaran. Makin banyak orang yang terjerumus tipuan syetan. Maka perbanyaklah doa. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan bimbingan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita, beliau paling banyak berdoa minta istiqamah dalam keimanan.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Selain doa tersebut, Allah juga mengajarkan doa dalam Al Qur’an:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (QS. Ali Imran: 8)

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Betapa pentingnya mengakui kelemahan kita sehingga kita benar-benar menyadari betapa lemahnya diri kita dan hanya kepada Allah kita memohon kekuatan. Kita perbanyak doa kepada-Nya, kita hanya berharap kepada-Nya, kita menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Maka kita pun menguatkan ketaatan dan ketaqwaan.

Dengan demikian, insya Allah Dia akan menurunkan rahmat dan pertolongan-Nya. Allah berkahi kehidupan di dunia ini dan Allah selamatkan kita di akhirat nanti.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)

Di akhir khutbah kedua ini marilah kita berdoa kepada Allah semoga Allah mengampuni kita atas segala dosa dan kesalahan. Juga memberkahi bangsa kita, menolong seluruh kaum muslimin. Dan menjadikan kita sebagai ahli surga.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah LainnyaDownload versi PDF >
Khutbah Jumat 2024Telegram BersamaDakwah