Islamic Book Fair (IBF) 2015 yang berlangsung sejak 27 Februari 2015 di Istora Senayan Jakarta mampu menyedot puluhan ribu peserta per hari. Diantara yang menarik perhatian peserta selain buku adalah pameran mumi Fir’aun dan tongkat Nabi Musa.
Dengan membayar tiket sebesar Rp 20.000 untuk orang dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak, pengujung dapat belajar sejarah Nabi Musa dan Fir’aun. Begitu masuk ke ruang pameran, pengunjung disuguhi film yang menjelaskan sejarah Nabi Musa dan Fir’aun serta benda-benda yang dipamerkan di sana. Tak lupa, pengunjung diingatkan agar tidak tercemari keyakinan syirik ketika melihat benda-benda tersebut.
Benda apa saja yang dipamerkan? Ketika bersamadakwah berkunjung ke sana, di pojok ruangan setelah ruang film dipamerkan tali penyihir Fir’aun, di sebelahnya ada dua prasasti, lalu patung ular yang mengisahkan ‘pertempuran’ antara para penyihir Fir’aun dan Nabi Musa. Di seberang patung ular dipamerkan tongkat Nabi Musa.
Yang paling menarik adalah mumi fir’aun dan peti mumi. Banyak pengunjung yang berfoto bersama peti mumi tersebut. Sebagian rela antri menunggu giliran bisa berfoto di sampingnya.
Apakah benda-benda tersebut asli? Menurut panitia benda-benda tersebut adalah replika.
