10 Keutamaan Bulan Ramadhan merupakan Ceramah Ramadhan 2024 hari ke-2. Cocok menjadi bahan kultum Tarawih pada malam 2 Ramadhan 1445.
Jamaah tarawih hafizhakumullah,
Sungguh nikmat yang luar biasa ketika Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan yang mulia. Semoga ini merupakan jawaban Allah atas doa kita. Dan semoga ini merupakan tanda bahwa Allah berkehendak kita mendapatkan rahmat, maghfirah (ampunan), dan itqun minan nar (pembebasan dari api neraka).
Awal yang baik pada hari pertama Ramadhan perlu kita lanjutkan dan kita jaga. Di hari kedua ini, patut kiranya kita mengingat kembali keutamaan bulan Ramadhan yang saat ini kita berada di dalamnya. Dengan mengetahui keutamaan Ramadhan, semoga kita semakin termotivasi untuk mengoptimalkan ibadah kita sebagaimana semangat bakti Uwais Al-Qarni yang telah kita bahas pada Ceramah Ramadhan 2023 hari pertama.
Dari hadits-hadits shahih, setidaknya kita mendapati 10 keutamaan bulan Ramadhan sebagai berikut:
Daftar Isi
1. Bulan yang penuh berkah
Ini keutamaan Ramadhan yang pertama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah … (HR. Ahmad; hasan)
Barakah artinya adalah ziyadatul khair; bertambahnya kebaikan. Di bulan Ramadhan, banyak kebaikan yang bertambah. Banyak kebaikan yang meningkat.
Kita lihat, Ramadhan memang penuh dengan keberkahan. Meningkatnya omset para pedagang dan pengusaha serta THR bagi karyawan dan pegawai mungkin adalah bagian dari keberkahan bulan Ramadhan. Sedangkan meningkatnya ibadah, puasa Ramadhan, shalat tarawih, semakin banyak tilawah dan sedekah adalah bagian dari keberkahan Ramadhan yang lebih besar lagi.
2. Bulan wajib berpuasa
Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan berpuasa. Sehingga Ramadhan juga memiliki nama lain syahrush shiyam. Puasa menjadikan Ramadhan istimewa karena ia adalah rukun Islam yang tidak ada di bulan-bulan lainnya.
Lanjutan hadits di atas berbunyi:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa… (HR. Ahmad; hasan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah: 183)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa. (QS. Al Baqarah: 185)
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan
3. Pintu surga dibuka
Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lanjutan hadits di atas:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga … (HR. Ahmad; hasan)
Selain makna hakiki bahwa pintu surga dibuka, banyak ulama menjelaskan bahwa hadits ini memotivasi orang-orang beriman untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan di bulan Ramadhan. Sebab amal kebaikan di bulan ini lebih mudah menjadi tiket ke surga dibanding bulan-bulan lainnya.
“Allah membukakan pintu surga untuk hamba-Nya agar beribadah. Dari ketaatan itu menyebabkan masuk surga,” kata Imam As Suyuti rahimahullah.
Sebagian ulama lain menjelaskan, pintu surga dibuka sepanjang Ramadhan, tidak hanya di waktu-waktu tertentu seperti sepertiga malam terakhir pada bulan lainnya.
4. Pintu neraka ditutup
Di samping pintu-pintu surga dibuka, pada bulan Ramadhan, pintu-pintu neraka ditutup.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka… (HR. Ahmad; hasan)
Qadhi Iyadh rahimahullah menjelaskan bahwa hadits ini memiliki dua makna. Pertama, makna zahir dan hakikatnya. Bahwa pada bulan Ramadhan pintu surga benar-benar dibuka dan pintu neraka ditutup. Kedua, majaz dan isyarat atas banyaknya pahala dan pengampunan pada bulan ini.
5. Syetan dibelenggu
Pada bulan Ramadhan, syetan-syetan dibelenggu sebagaimana Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga lanjutan hadits riwayat Imam Ahmad sebelumnya:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu … (HR. Ahmad; hasan)
Ibnu Bathal rahimahullah menjelaskan bahwa maka syetan dibelenggu juga ada dua. Pertama, makna hakiki bahwa syetan benar-benar dibelenggu sehingga intensitasnya dalam mengganggu manusia berkurang. Kedua, makna majazi bahwa di bulan Ramadhan manusia lebih mudah beramal shalih seakan-akan tidak ada godaan syetan sebagaimana bulan-bulan lainnya.
6. Lailatul Qadar
Keutamaan bulan Ramadhan yang tidak kalah luar biasa adalah turunnya lailatul qadar khusus pada bulan ini. Yakni malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang (dari kebaikan). (HR. Ahmad; hasan)
Dengan adanya lailatul qadar ini, umat Nabi Muhammad bisa mengejar ketertinggalan waktu beramal dari umat-umat sebelumnya. Seperti kita ketahui, umat terdahulu usianya relatif lebih panjang. Bisa ratusan hingga seribu tahun. Dengan mendapatkan lailatul qadar, amal mereka bisa terkejar karena satu kali lailatul qadar setara dengan 83 tahun. Sepuluh kali mendapatkan lailatul qadar, bisa mengejar 833 tahun amal umat terdahulu.
7. Penghapus dosa
Ibadah dan amal-amal shalih yang dilakukan di bulan Ramadhan merupakan penghapus dosa dari Ramadhan sebelumnya hingga Ramadhan saat ini. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Shalat lima waktu, antara shalat Jum’at ke shalat Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa di antara keduanya, jika dosa-dosa besar dijauhi. (HR. Muslim)
8. Penghapus dosa yang telah lalu
Bukan hanya penghapus dosa antara Ramadhan satu ke Ramadhan berikutnya, bahkan salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Keutamaan ini kita peroleh jika melakukan puasa Ramadhan dengan ikhlas.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alaih)
9. Waktu mustajabah
Berbeda dengan bulan lainnya, pada bulan Ramadhan banyak waktu mustajabah untuk berdoa. Di antaranya adalah waktu menjelang berbuka. Bahkan sepanjang waktu puasa mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari adalah waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizhalimi. (HR. Tirmidzi; hasan)
Baca juga: Doa Buka Puasa
10. Pembebasan dari neraka
Keutamaan bulan Ramadhan yang ke-10 adalah setiap harinya Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka. Mereka yang hampir saja masuk neraka, dengan kemurahan-Nya, Allah ampuni dan Allah bebaskan dari neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan. (HR. Al Bazaar dengan para perawi yang tsiqah)
Demikian 10 keutamaan bulan Ramadhan yang luar biasa dan semestinya kita bersemangat mencapainya. Semoga keutamaan-keutamaan ini memacu kita untuk lebih giat beribadah dan memperbanyak amal shalih mulai malam kedua ini hingga akhir Ramadhan nanti. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]