Satu tahun menyerang Gaza telah menguras sumber daya Israel. Memang banyak warga Palestina yang terbunuh dan kota Gaza hancur, tetapi Israel juga menanggung kerugian militer yang besar.
Sedikitnya 700 tentara Israel tewas dan sekitar 11.000 tentara terluka. Selain itu, Israel juga menanggung kerugian USD269 juta atau Rp4,18 triliun per hari.
Pakar militer Yuval Azoulay mengungkapkan data itu di surat kabar ekonomi Israel, Calcalist, baru-baru ini.
11.000 Tentara Israel Terluka
Azoulay menegaskan bahwa pada tahun lalu, tentara Israel telah kehilangan lebih dari 700 tentara di Gaza, dengan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan jumlah tentara yang terluka diperkirakan mencapai 11.000 orang.
Azoulay mengungkapkan bahwa menurut departemen rehabilitasi di Kementerian Pertahanan Israel, jumlah tentara yang terluka meningkat setiap bulannya sekitar 1.000 orang. Ini adalah jumlah korban luka terbesar dalam sejarah militer Israel. Jumlahnya setara dengan 12 batalion yang tidak dapat bertugas.
Baca juga: Purnawirawan Jenderal Israel: Kita Kalah Perang
Gerakan Tentara Tolak Genosida
Di samping tentara tewas dan terluka, Israel juga mengalami penurunan kemampuan militer karena sejumlah tentara menolak melanjutkan genosida di Gaza.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan sekitar 20 tentara Israel dari brigade infanteri telah menolak untuk kembali ke Gaza. Akibatnya, mereka terancam sanksi penjara.
Ada pula 130 tentara yang mengirim surat surat yang kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant. Mereka mengatakan, “melanjutkan perang di Gaza bukan hanya menunda kembalinya para sandera, tetapi juga membahayakan nyawa mereka.”
“Jika pemerintah tidak segera mengubah arah dan bekerja untuk mendapatkan kesepakatan untuk membawa pulang para sandera, kami tidak akan bisa melanjutkan tugas kami,” lanjut surat tersebut.
Pada Agustus lalu, militer Israel mengancam tentara yang tidak mau kembali ke Gaza dengan tuntutan hukum. Tentara dihadapkan pilihan untuk kembali ke Gaza dengan risiko kehilangan nyawa atau tidak berangkat dengan risiko masuk penjara.
Baca juga: Mahkamah Internasional Minta Israel Angkat Kaki dari Palestina
Israel Persenjatai 12.000 Warga
Seiring menurunnya kemampuan militernya, Israel terus memberikan persenjataan kepada warga. Israel mengumumkan bahwa lebih dari 120.000 senjata telah didistribusikan kepada warga sipil Israel dalam setahun terakhir.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengumumkan kebijakan distribusi senjata tersebut. Pernyataan sosok menteri dengan pandangan sayap kanan ini telah memicu kekhawatiran Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengingat kekerasan yang terus meningkat di Tepi Barat.
Distribusi senjata secara massal ini sangat berisiko dalam konteks kekerasan oleh pemukim yang terus meningkat.
Apalagi setelah munculnya video Itamar Ben-Gvir yang menyatakan para tahanan Palestina “seharusnya ditembak di kepala daripada diberi lebih banyak makanan.” [NF/BDN]