Prabowo Subianto telah resmi menjadi Presiden Republik Indonesia. Ia juga telah melantik para menteri di istana negara, Jakarta. Kabinet Merah Putih, namanya.

Beragam respon masyarakat mengiringi pelantikan tersebut. Dari media sosial kita bisa membaca. Ada yang optimistis, ada yang skeptis. Ada yang menyambut gembira, ada yang tak suka. Suatu hal yang wajar di alam demokrasi seperti saat ini.

Bahkan, yang ekstrim juga ada. Di satu sisi ada yang setinggi langit memuji-muji, di sisi berseberangan ada yang mencaci maki. Mengeluarkan sumpah serapah bahwa kepemimpinan nasional saat ini tidak ada bedanya dengan periode sebelumnya.

Sebagai umat Islam, ada hadits yang perlu kita renungi bersama. Jika kita menginginkan negeri ini menjadi lebih baik ke depannya, kita perlu mengamalkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ

Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, kalian mendo’akan mereka dan mereka mendo’akan kalian. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian, kalian mengutuk mereka dan mereka mengutuk kalian. (HR. Muslim)

Bacalah berulang-ulang hadits ini. Jika kita ingin negeri ini baik dan pemimpin kita lebih baik, dua hal yang perlu kita kedepankan, mencintai dan mendoakan. Ketika rakyat mencintai pemimpinnya dan pemimpin mencintai rakyatnya, rakyat mendoakan pemimpinnya dan pemimpin mendoakan rakyatnya, itulah sebaik-baik pemimpin.

Sebaliknya, jika pemimpin dan rakyat saling membenci dan melaknat, itulah seburuk-buruk pemimpin. Padahal, baik buruknya pemimpin menjadi kunci baik buruknya negeri.

Karenanya, kalaupun belum bisa mencintai, minimal doakan pemimpin kita. Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka. Semoga Allah membimbing mereka hingga menjadi pemimpin yang adil dan mampu membuat rakyatnya sejahtera.

Doakan pemimpin kita semoga Allah menuntun kebijakan dan keputusannya selalu di atas kebenaran serta berpihak kepada bangsa dan rakyat Indonesia.  Sebagaimana nasihat Fudhail bin Iyadh: “Seandainya aku tahu bahwa aku memiliki doa yang mustajab (yang dikabulkan), maka aku akan gunakan untuk mendoakan penguasa.” [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

SILAKAN BERI TANGGAPAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini