Surat Al-Baqarah Ayat 7 dan Artinya
خَتَمَ اللّٰهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْۗ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat.
< Al-Baqarah ayat 6 | Al-Baqarah ayat 8 > |
Surat Al-Baqarah Ayat 7 Arti Perkata
dia telah menutup | خَتَمَ |
Allah | اللّٰهُ |
atas | عَلَى |
hati mereka | قُلُوبِهِمْ |
dan atas | وَعَلَى |
pendengaran mereka | سَمْعِهِمْ |
dan atas | وَعَلَى |
penglihatan mereka | أَبْصَارِهِمْ |
terdapat tutup | غِشَاوَةٌ |
dan bagi mereka | وَلَهُمْ |
siksa | عَذَابٌ |
sangat berat | عَظِيمٌ |
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 7
Berikut ini tafsir Surat Al-Baqarah ayat 7 dari Tafsir Al-Muyassar karya Syekh ‘Aidh Al-Qarni. Lalu Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Kemudian Tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili dan ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.
Tafsir Al-Muyassar
Allah telah menutup kebenaran dari hati mereka, sehingga keimanan tidak akan bisa masuk ke dalamnya dan kekufuran yang bercokol di dalamnya pun tidak akan bisa keluar darinya.
Dan Allah juga telah mengunci pendengaran mereka dan menutup penglihatan mereka. Maka jendela-jendela ilmu pun tertutup untuk mereka, sehingga mereka tidak bisa memahami kebenaran, tidak bisa mendengar hidayah, dan tidak bisa memperhatikan petunjuk. Dan di akhirat, Allah telah menyiapkan bagi mereka siksaan yang tidak terperikan di dalam Neraka Jahanam, sebagai balasan atas amal-amal perbuatan mereka.
Tafsir Jalalain
(Allah mengunci mati hati mereka) maksudnya menutup rapat hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan. (Begitu pun pendengaran mereka) maksudnya alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka dikunci sehingga mereka tidak memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima.
(Sedangkan penglihatan mereka ditutup) dengan penutup yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran. (Dan bagi mereka siksa yang besar) yang berat lagi tetap.
Tafsir Al-Wajiz
Allah telah mengunci hati mereka dengan kekafiran mereka keimanan tidak berlaku bagi hati mereka. Mereka tidak mau mendengarkan kebenaran, melihat petunjuk, dan berpikir. Dan bagi mereka azab yang amat sangat pedih.
Asbabun Nuzul dua ayat ini sebagaimana Ath-Thabari mengatakan dari Ibnu Abbas dan Al-Kalbi bahwa kedua ayat tersebut turun di Romawi Yahudi, di antara mereka yang menyaksikan turunnya dua ayat ini adalah Hayy bin Akhthab dan Ka’b bin Asyraf.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Menurut As-Saddi, khatamallah (ختم الله) maksudnya Allah mengunci mati. Mujahid mengibaratkan hati seperti dua telapak tangan. Jika seorang hamba melakukan dosa maka dua jari manisnya saling menggenggam. Jika melakukan dosa lagi, jari yang lain juga menggenggam. Kalau terus melakukan dosa lagi dan lagi, semua jari saling menggenggam erat hingga tertutup rapat.
Sesungguhnya Allah mengunci mati hati orang-orang kafir dan menghalang-halangi antara mereka dan hidayah. Ini merupakan balasan yang setimpal atas perbuatan mereka yang terus menerus tenggelam dalam kebatilan dan mereka tidak mau mengikuti kebenaran. Banyak ayat lain yang senada dengan ini, di antaranya:
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ
Maka, ketika mereka berpaling (dari perintah Allah), Allah memalingkan hati mereka (dari kebenaran)… (QS. Ash-Shaf: 5)
Al-Qurthubi mengatakan, para ulama sepakat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati diri-Nya berlaku mengunci mati hati orang-orang kafir sebagai balasan yang setimpal atas kekufuran mereka. Sebagaimana firman-Nya:
بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ
Sebenarnya Allah telah mengunci hati mereka karena kekufurannya… (QS. An-Nisa’: 155)
Setelah sam’ihim terdapat waqaf aula sehingga keduanya merupakan jumlah (kalimat) yang sempurna. Dengan kata lain, Allah mengunci mati hati dan pendengaran mereka. Sedangkan penutupan terjadi pada penglihatan mereka.
Menurut As-Saddi, wa ‘ala abshoorihim ghisyaawah (وعلى أبصارهم غشاوة) maksudnya pada penglihatan mereka ada penutupnya hingga mereka tidak dapat melihat perkara yang hak (kebenaran).
< Sebelumnya | Surat | Berikutnya > |
Al-Baqarah ayat 6 | Al-Baqarah | Al-Baqarah ayat 8 |