Beranda Suplemen Renungan Mengapa Mayoritas Penghuni Neraka adalah Kaum Wanita?

Mengapa Mayoritas Penghuni Neraka adalah Kaum Wanita?

0
neraka © ilustrasi beliefnet

Dalam salah satu hadits, disebutkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum wanita. Tentu karena hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, maka ia benar adanya. Kadang ada orang yang bertanya setengah ‘protes’ apakah ini tidak mendiskreditkan wanita? Tidak, jika diketahui alasannya.

Sebagian orang kemudian melakukan pembelaan bahwa wajar jika kaum wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, sebab jumlah kaum wanita lebih banyak dari kaum laki-laki. Terlebih mendekati akhir zaman nanti, jumlah kaum laki-laki sangat sedikit dibandingkan kaum wanita. Meskipun menurut statistik, penduduk dunia pada 2011 populasi laki-laki masih lebih banyak dibanding perempuan, dengan perbandingan 1000 : 987.

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ اْلعِلْمُ وَيَظْهَرَ الجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثرَ النِّسَاءُ وَيَقلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونُ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً القَيِّمُ اْلوَاحِدُ

“Di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah sedikitnya ilmu (agama), merajalelanya kebodohan dan perzinaan, serta sedikitnya kaum laki-laki, hingga untuk lima puluh orang wanita hanya terdapat satu orang laki-laki saja” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, sedikitnya jumlah kaum laki-laki dibandingkan kaum wanita di akhir zaman karena pada saat itu sangat sedikit terlahir bayi laki-laki.

Namun, jika sebabnya ini saja, tidak ada pelajaran yang bisa diambil oleh para muslimah untuk menghindarkan diri dari neraka. Karenanya penjelasan terbaik sebab banyaknya wanita menjadi penghuni neraka adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari itu. Aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Ditanyakan kepada beliau, “Mengapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya lagi, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah sebab utama mengapa kebanyakan pennghuni neraka adalah kaum wanita; karena mereka kufur kepada suami. Bagaimana cara menghindarinya, agar muslimah tidak masuk neraka seperti hadits ini? Selain beriman kepada Allah dan menunaikan ibadah-ibadah wajib dan menjauhi hal-hal yang diharamkan adalah dengan taat kepada suami dan tidak mengkufuri kebaikannya.

Syaikh Prof. Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi memberikan nasehat:

Wanita, jika tidak ingin menjadi penghuni neraka, maka hendaklah ia mengingat kebaikan-kebaikan suaminya yang banyak, ketika suatu saat ia mendapatkan perlakuan tidak baik dari suaminya. Ia ridha dengan kesalahan suaminya tersebut, tetap bahagia dan tidak mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya. Jika bisa bersikap demikian, maka dia insya Allah akan menjadi penghuni surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ

“Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah; hasan menurut Tirmidzi).

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]