Di antara kebiasaan sebagian yang berada di sekitar kita adalah minum sambil berdiri. Sejatinya itu adalah kebiasaan tidak baik. Sebab, dalam syariat Islam, makan dan minum pun diatur, yakni dengan menggunakan tangan kanan dan sambil duduk.
Apakah hukumnya haram? Secara kaidah, jika ada larangan dalam Al-Quran atau hadits tentang suatu perbuatan, maka perbuatan itu hukumnya haram. Namun, jika ada dalil yang mengecualikan hukumnya, maka perbuatan itu menjadi makruh ketika dilakukan.
Perbuatan yang makruh adalah perbuatan yang apabila dikerjakan oleh seseorang, dia tidak berdosa, namun jika ditinggalkan, dia mendapat pahala.
Imam Muslim, dalam kitab Shahih-nya menyebutkan satu bab berjudul Makruh Hukumnya Minum Sambil Berdiri. Berikut adalah hadits-hadits tersebut.
حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
Haddab bin Khalid telah memberitahukan kepada kami, Hammam telah memberitahukan kepada kami, Qatadah telah memberitahukan kepada kami, dari Anas bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri. (HR. Muslim).
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ اْلأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا، قَالَ: قَتَادَةُ فَقُلْنَا فَاْلأَكْلُ فَقَالَ ذَاكَ أَشَرُّ وَ أَخْبَثُ
Muhammad bin Al-Mutsanna telah memberitahukan kepada kami, Abdul A’la telah memberitahukan kepada kami, Said telah memberitahukan kepada kami, dari Qatadah dari Anas dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwasanya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.
Qatadah mengatakan, maka kami berkata, ”Bagaimana dengan makan?” Maka ia berkata, ”Itu lebih buruk dan lebih keji.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
وَحَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ وَابْنِ الْمُثَنَّى قَالاَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي عِيسَى اْلأُسْوَارِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
Zuhair bin Harb, Muhammad bin Al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar telah memberitahukan kepada kami – lafazh ini milik Zuhair dan Ibnu Al-Mutsanna – mereka berdua berkata, Yahya bin Sa’id telah memberitahukan kepada kami, Syu’bah telah memberitahukan kepada kami, Qatadah telah memberitahukan kepada kami, dari Abu Isa Al-Uswari, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri. (HR. Muslim).
حَدَّثَنِي عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلاَءِ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي الْفَزَارِيَّ أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ حَمْزَةَ أَخْبَرَنِي أَبُو غَطَفَانَ الْمُرِّيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ
Abdul Jabbar bin Al-’Ala` telah memberitahukan kepadaku, Marwan – yakni Al-Fazari – telah memberitahukan kepada kami, Umar bin Hamzah telah mengabarkan kepada kami, Abu Ghathafan Al-Murri telah mengabarkan kepadaku, bahwasanya ia telah mendengar Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
”Janganlah salah seorang dari kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa maka hendaknya ia memuntahkannya.” (HR. Muslim)
Dari hadits di atas dapat disimpulkan, bahwa minum sambil berdiri hukumnya makruh. Meskipun demikian, sebaiknya kita tidak membiasakan diri untuk minum ketika berdiri.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]