Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Kisah Ahli Ibadah yang Tidak Menyahut Panggilan Ibunya

Kisah Ahli Ibadah yang Tidak Menyahut Panggilan Ibunya

0
Pemandangan (hdw)

Di antara adzab yang Allah turunkan kepada pelaku dosa ketika di dunia adalah bagi anak yang durhaka kepada kedua orangtua seperti disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Durhaka kepada kedua orangtua menyebabkan seseorang terkena musibah. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

كَانَ رَجُلٌ فِي بَنِي إِسْرَائِيْلَ يُقَالُ لَهُ جُرَيْجٌ يُصَلِّي، فَجَاءَتْهُ أُمُّهُ فَدَعَتْهُ، فَأَبَى أَنْ يُجِيْبَهَا فَقَالَ: أُجِيْبُهَا أَوْ أُصَلِّي، ثُمَّ أَتَتْهُ فَقَالَتْ: اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ الْمُوْمِسَاتِ. وَكَانَ جُرَيْجٌ فِي صَوْمَعَتِهِ، فَقَالَتِ امْرَأَةٌ: َلأَفْتِنَنَّ جُرَيْجًا. فَتَعَرَّضَتْ لَهُ فَكَلَّمَتْهُ فَأَبَى فَأَتَتْ رَاعِيًا، فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا، فَوَلَدَتْ غُلاَمًا، فَقَالَتْ: هُوَ مِنْ جُرَيْجٍ. فَأَتَوْهُ وَكَسَرُوْا صَوْمَعَتَهُ، فَأَنْزَلُوْهُ وَسَبُّوْهُ، فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى، ثُمَّ أَتَى الْغُلاَمَ، فَقَالَ: مَنْ أَبُوْكَ يَا غُلاَمُ؟ قَالَ: الرَّاعِي. قَالُوْا: نَبْنِي صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ، قَالَ: لاَ، إِلاَّ مِنْ طِيْنٍ

“Dahulu ada seorang laki-laki ahli ibadah dari kalangan Bani Israil, yang bernama Juraij sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba ibunya datang memanggilnya, namun ia tidak menjawabnya.

Dia berkata pada dirinya, “Apakah saya menjawab panggilan ibu, atau meneruskan shalat?”

Kemudian ibunya menghampirinya dan berdoa, “Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia, sampai ia melihat seorang pezina.”

Juraij berada di tempat ibadahnya, kemudian lewatlah seorang wanita, lalu bergumam, “Sungguh saya akan menggoda Juraij.”

Maka mulailah ia menghampiri Juraij, dan menawarkan dirinya mengajak untuk berzina. Namun, Juraij tidak tergoda sama sekali.

Karena putus asa, wanita itu segera pergi dan mendatangi penggembala kambing. Ia menggoda dan mengajaknya berzina, sehingga terjadilah perbuatan zina di antara mereka.

Setelah itu, wanita tersebut hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berkata kepada masyarakat,

“Anak ini adalah dari (hasil hubungan saya dengan) Juraij.”

Kemudian masyarakat datang dan menghancurkan tempat ibadah Juraij, menurunkannya dan mencelanya.

Juraij berwudhu dan melaksanakan shalat, lalu ia menghampiri bayi yang baru lahir itu dan bertanya,

“Siapa bapakmu wahai anak?”

Tiba-tiba bayi itu menjawab, “Penggembala kambing.”

Masyarakat berkata, “Kami akan membangun kembali tempat ibadahmu dengan emas.”

Juraij berkata, “Tidak, bangunlah dengan menggunakan tanah liat.” (HR. Al-Bukhari)

Meskipun cerita ini tentang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil, namun kita dapat mengambil hikmahnya bahwa hak orang tua kita, terutama ibu, sangat besar. [Abu Syafiq/BersamaDakwah]