Lanjutan dari Inilah Tips Membahagiakan Suami (Bagian 2)
Dengan cara cerdas ini, sang istri semakin dekat dengan suami, menambah kecintaannya, dan mendapatkan keinginannya. Triknya adalah dimulai dari akal dan hati dan berakhir dengan sedikit permintaan.
Salah satu kunci sukses di tangan wanita ideal adalah memperlakukan suami layaknya seorang anak.
Meskipun demikian, ada juga laki-laki yang perasa sehingga pujian dianggap sebagai alat merampas dan bahan untuk mengolok-oloknya. Namun jenis ini adalah dimilki sebagian kecil saja.
6. Kaum lelaki (suami) lebih senang mendapatkan penghormatan di rumah dan tamunya dimuliakan.
Seorang istri yang tidak pernah menyambut kedatangan suaminya tidak senang dengan kedatangan tamunya dan tidak memuliakannya, maka tidak sebanding dengan nafkah yang diberikan kepadanya.
7. Para suami lebih mengidamkan perempuan yang pandai menyimpan rahasia.
Dia tidak pernah membicarakannya di depan keluarganya, kecuali kebaikannya. Dia tidak membanggakannya di depan teman-temannya agar membuat iri dengan menceritakan semua gerak-geriknya.
Seseorang ketika di dalam rumah tentu berbeda dengan ketika ia berada di luar rumah.
Perbedaan ini adalah hal spesial yang harus tetap menjadi rahasia yang terpendam. Namun, ketika kehinaan telah memuncak, maka istri mulai membeberkan kehidupan ranjang mereka berdua.
Wanita ideal senantiasa menjaga kehidupan sosial suaminya. Allah berfirman, “Maka perempuan-perempuan yang shalih, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)…” (QS. An-Nisa’; 34).
Tidak boleh bagi seorang istri mengumbar rahasia keluarga, kecuali di hadapan seorang hakim.
Termasuk penipuan rahasia adalah jika seorang istri mengadukan suaminya karena kesalahan di depan orang yang berhak, tetapi dia membuka hal-hal rahasia yang tidak terkait sama sekali dengan hal yang diadukan, tidak pantas membukanya pada tempat tersebut dan tidak berpengaruh dalam menyelesaikan masalah.
Dia menggunakannya dengan cara yang sedikit memutar dan penuh dengan isyarat agar argumentasinya kuat dan orang yang berada di hadapannya tertipu.
Tujuannya hanya Allah Dzat yang maha mengetahui hal yang rahasia dan samar.
Ditulis kembali dari buku Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Dawud berjudul Kado Pernikahan. [Abu Syafiq/BersamaDakwah]