Lanjutan dari Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yang Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 3)
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata,
“Bagaimana menurut kalian, jika aku bacakan sebuah ayat yang muhkam dari kitabullah (Al-Qur`an), dan aku sampaikan kepada kalian sunnah Nabi-Nya yang tidak akan kalian ingkari (yang membantah kritikan kalian) apakah kalian akan kembali?”
Mereka menjawab, “Iya.”
Subhanallah, Mahasuci Allah. Di sini Ibnu Abbas menetapkan sebuah prinsip bagi mereka.
Sebuah prinsip saat menghadapi perbedaan pendapat, yakni kembali kepada Al-Qur`an dan Sunnah (hadits).
Ibnu Abbas lalu berkata,
“Adapun perkataan kalian, bahwa Ali menetapkan beberapa orang untuk memutuskan hukum di dalam agama Allah, maka sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang ihram (haji atau umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu.” (QS. Al-Ma`idah: 95).
Allah juga berfirman tentang seorang wanita dengan suaminya,
وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا
“Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan.” (QS. An-Nisa`: 35).
Aku bertanya kepada kalian dengan nama Allah, manakah yang lebih berhak, apakah keputusan beberapa orang dalam menjaga darah dan jiwa mereka serta mendamaikan pertikaian yang ada di antara mereka, ataukah dalam menjaga darah seekor kelinci yang harganya hanya seperempat dirham, atau dalam menjaga seorang wanita?
Hendaknya kalian mengetahui bahwa andai Allah berkehendak, Dia akan menetapkan hukum secara langsung dan tidak memberikannya kepada manusia.
Orang-orang Khawarij itu berkata,
“Demi Allah, tentu dalam menjaga darah mereka dan mendamaikan pertikaian yang terjadi di antara mereka.”
Abdullah bin Abbas berkata, “Kalau begitu apakah aku telah menjawab masalah ini?”
Mereka menjawab, “Demi Allah, sudah.”
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yang Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 5)