Beranda Dasar Islam Aqidah Arti Al Hakim, Contoh, dan Cara Meneladani Asmaul Husna Ini

Arti Al Hakim, Contoh, dan Cara Meneladani Asmaul Husna Ini

0
al hakim artinya, dalil, cara meneladani

Salah satu asmaul husna adalah Al Hakim. Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh dan cara meneladani Al Hakim dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

Al Hakim Artinya Maha Bijaksana

Al Hakim (الْحَكِيمُ) artinya Maha Bijaksana. Yakni, Allah sangat tepat dalam mengukur dan sangat baik dalam mengatur. Allah bersih dari segala perbuatan yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.

Asmaul husna ke-46 ini memiliki dua makna pokok. Pertama, Allah adalah Penguasa yang memiliki kekuasaan mutlak dan sempurna. Kedua, Allah adalah Dzat yang memiliki hikmah yang sempurna.

Al Hakim adalah asmaul husna yang mencakup ilmu, hukum, dan hikmah Allah dalam firman dan perbuatan-Nya. Syekh Mushtafa Wahbah dalam Asma’ul Husna lil Athfal menjelaskan, bagi Allah, hikmah adalah mengetahui segala sesuatu kemudian mengadakannya dengan sangat rapi dan sempurna. Sedangkan bagi manusia, hikmah adalah tepat dalam berkata dan berbuat.

Syekh Ali Jum’ah dalam Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan, Al-Hakim artinya Dzat yang Maha Benar dalam menetapkan segala sesuatu, Dzat yang Maha Baik dalam mengatur segala sesuatu. Dia memiliki kebijaksanaan mendalam karena kesempurnaan ilmu dan kebaikan perbuatan-Nya.

Dalil Asmaul Husna Al Hakim

Dalil Al-Hakim dalam Al-Qur’an sangat banyak. Asmaul husna ada dalam 81 ayat. 42 ayat dalam bentuk makrifat dan 39 ayat dalam bentuk nakirah.

Di antara ayat Al-Qur’an yang menjadi dalil bagi asmaul husna Al Hakim adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 32.

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 32)

Sedangkan dalam bentuk nakirah, di antara dalil Asmaul Husna Al-Hakim adalah firman Allah dalam Surat Al-Anfal ayat 10:

وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَى وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Anfal: 10)

Dalam Al-Qur’an, Allah sering menggandengkan Al-Hakim dengan Al-Aziz, Al-Alim, dan Al-Khabir. Ayat pertama di atas adalah contoh Al-Hakim bergandengan dengan Al-Alim. Ayat kedua merupakan contoh Al-Hakim bergandengan dengan Al-Aziz. Sedangkan contoh Al-Hakim bergandengan dengan Al-Khabir adalah firman-Nya:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-An’am: 18)

Penyebutan Al-Hakim yang sering bergandengan dengan Al-Aziz, Al-Alim, dan Al-Khabir ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan Allah bersumber dari kemuliaan, ilmu, dan pengetahuan-Nya.

Baca juga: Ar Rahman Artinya

Contoh Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah Maha Bijaksana, selalu benar dalam menetapkan segala sesuatu dan selalu baik dalam mengatur segala sesuatu. Dia suci dari perbuatan yang tak layak dan patut dengan segala keagungan dan kesempurnaan-Nya.

Lalu bagaimana kita mengamalkan asmaul husna Al-Hakim dalam kehidupan sehari-hari?

  1. Terus menerus menuntut ilmu. Sebab kebijaksanaan selalu berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Semakin luas ilmu seseorang, secara umum ia akan lebih bijaksana.
  2. Mendahulukan prasangka baik kepada siapa pun. Karena Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana suka menunda azab dan memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat.
  3. Berhati-hati dalam berbicara, cermat dan teliti dalam mengambil keputusan. Sebab salah satu arti bijaksana adalah pandai dan hati-hati.
  4. Melihat segala sesuatu dari berbagai sisi dan obyektif dalam menilai. Sikap bijaksana tidak menilai secara subyektif dan menilai sesuatu dari satu sisi.
  5. Berusaha menjadi mediator ketika ada teman atau pihak yang bertikai dan berusaha mengambil solusi terbaik yang mendamaikan dan menguntungkan seluruh pihak.
  6. Senantiasa menyelesaikan setiap masalah dengan kepala dingin dan menghindari kekerasan.
  7. Menjaga lisan agar hanya mengucapkan kebenaran dan kebaikan.
  8. Berusaha mengambil hikmah dan ibrah (pelajaran) dari setiap peristiwa yang terjadi termasuk musibah yang menimpa.
  9. Saling menasihati dalam kebenaran dan kebaikan.
  10. Berlaku sabar dan tidak mudah marah karena kemarahan akan menutupi ilmu dan kebijaksanaan.

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dengan Asmaul Husna Al Hakim

Setelah mengetahui makna Al Hakim, hendaknya kita kemudian mengamalkannya. Antara lain dengan 10 contoh pengamalan Al Hakim di atas. Juga berakhlak dengan asmaul husna Al-Hakim.

Syekh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajaratul Ma’arif menjelaskan, berakhlak dengan sifat Al Hakim adalah dengan mengetahui hikmah-hikmah Kitab dan Sunnah. Barangsiapa yang diberi hikmah maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak.

Berakhlak dengan Al-Hakim juga berarti memastikan bahwa seluruh ahwal dan amal kita memberi maslahat kepada kita di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Untuk asmaul husna lainnya, silakan baca:
99 Asmaul Husna Beserta Artinya