Lanjutan dari Ali, Radhiyallahu Anhu Atau Karramallahu Wajhah?
Para ulama yang tergabung dalam Komite Tetap untuk Riset Ilmiah, dalam kumpulan fatwanya nomor (26/43) juga menyinggung masalah ini.
Fatwa tersebut berbunyi,
Penggunaan kalimat Karramallahu Wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya) yang dikhususkan untuk Ali bin Abi Thalib adalah perbuatan kaum Rafidhah (Syiah) yang memuja dan mengkultuskan Ali.
Ahlussunnah wal jamaah wajib menjauhi cara-cara mereka dalam hal ini.
Di samping itu, tidak boleh mengkhususkan kalimat Karramallahu Wajhah bagi Ali bin Abi Thalib dan menafikannya dari para shahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan lainnya.
Jika kalimat ini disebutkan pula bagi semua shahabat maka itu tidak apa-apa karena tidak ada pengkhususan bagi Ali.
Namun demikian, kalimat Karramallahu Wajhah bukan merupakan doa mempunyai landasan dari Al-Qur`an maupun hadits.
Gelar yang sesuai dengan dalil adalah Radhiyallahu Anhu (sesuai dengan padanan kata dan orang yang disebutkan dalam doa itu-red).
Sungguh Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an tentang para shahabat,
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ، وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah.
Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah [9]: 100)
Kesimpulan
1. Penggunaan kalimat Karramallahu Wajhah yang dikhususkan untuk Ali bin Abi Thalib berasal dari kaum Rafidhah (Syiah).
2. Jika penyebutan Karramallahu Wajhah disebutkan bagi para shahabat yang lain di samping untuk Ali adalah boleh, namun tidak ada dalil yang menyebutkan secara khusus tentang itu. Sehingga, lebih baik ditinggalkan.
3. Penyebutan yang benar untuk para shabat adalah Radhiyallahu Anhu untuk satu shahabat laki-laki, Radhiyallahu Anha untuk satu shahabat perempuan, Radhiyallahu Anhuma untuk dua shahabat laki-laki dan perempuan, Radhiyallahu Anhum untuk jamak shahabat laki-laki, dan Radhiyallahu Anhunna untuk jamak shahabat perempuan namun ini jarang digunakan.
Wallahu A’lam.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]