Beranda Berita Dunia Islam Akhirnya Arab Saudi Buka Suara Soal Pembunuhan Ismail Haniyah

Akhirnya Arab Saudi Buka Suara Soal Pembunuhan Ismail Haniyah

0
arab saudi buka suara soal pembunuhan ismail haniyah
Wakil Menlu Arab Saudi Walid al Khuraiji (Reuters)

Setelah sepekan bungkam, Arab Saudi akhirnya buka suara soal pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyah pada 31 Juli lalu.

Kerajaan Arab Saudi mengecam pembunuhan tersebut dan menyatakannya sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan Iran dan hukum internasional.

Wakil Menteri Luar Negeri Saudi Walid al-Khuraiji menyampaikan kecaman tersebut mewakili Kerajaan Arab Saudi saat menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Rabu (7/8/2024).

“(Pembunuhan Ismail Haniyah) Merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan, integritas wilayah, dan keamanan nasional Republik Islam Iran… dan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional,” tegas Al-Khuraiji.

Dalam pidatonya, Al-Khuraiji juga mengkritik Israel karena meningkatkan kekerasan terhadap warga sipil Palestina, lansir Al-Arabiya, Kamis (8/8/2024).

Lebih jauh, Al-Khuraji menggarisbawahi pendudukan Israel yang telah memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Akibat tindakan tersebut, warga Palestina menghadapi situasi mengerikan antara lain kekurangan makanan dan obat-obatan.

Al-Khuraji juga menegaskan kembali dukungan Kerajaan Arab Saudi untuk resolusi komprehensif atas masalah Palestina dan menghadirkan solusi yang memungkinkan pembentukan Negara Palestina yang merdeka sesuai dengan legitimasi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab.

Baca juga: Kronologi Syahidnya Ismail Haniyah

Syahidnya Ismail Haniyah

Sebelumnya, Pemimpin Hamas Ismail Haniyah gugur di  Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024) dini hari. Hamas menyebut Israel di balik serangan udara yang membuat Ismail Haniyah Gugur.

Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Al-Qadoumi, menjelaskan, Ismail Haniyah tiba di Iran saat fajar pada hari Selasa (30/7/2024), untuk memimpin delegasi Hamas menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Setelahnya, Ismail Haniyah pergi ke kantor kepresidenan Iran memenuhi undangan Presiden Pezeshkian untuk jamuan makan malam. Usai makan malam, Pemimpin Hamas tersebut pindah ke penginapannya.

“Tepat pada jam 1:37 dini hari, terjadi guncangan pada bangunan tersebut. Saya bergegas meninggalkan tempat saya berada dan melihat asap tebal.  Setelah itu kami mengetahui bahwa Ismail Haniyah telah syahid,” kata Khaled.

Ia menambahkan, ada kilatan cahaya saat ledakan tersebut. Karenanya ia yakin bahwa itu serangan udara dengan menggunakan semacam rudal, bukan bom tanam seperti New York Times beritakan.

Baca juga: Mahkamah Internasional Minta Israel Angkat Kaki dari Palestina

Yahya Sinwar Pengganti Ismail Haniyah

Setelah kepergian Ismail Haniyah, Hamas bergerak cepat menentukan penggantinya. Yahya Sinwar terpilih secara mufakat sebagai pemimpin Hamas pengganti Ismail Haniyah.

Yahya Sinwar merupakan komandan senior di Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas. Palestina mengenal Yahya Sinwar sebagai operator lapangan yang sangat hebat. Sikapnya yang lebih keras daripada Ismail Haniyah membuat publik menyimpulkan bahwa Hamas akan meneruskan perlawanannya kepada Israel.

Israel menuduh Yahya Sinwar merupakan dalang di balik serangan Hamas 7 Oktober. Serangan terburuk dalam sejarah Israel itu menewaskan 1.198 orang dan menyandera 251 orang.

Baca juga: Hamas dan Fatah Berdamai di China, Israel Tak Terima

Yahya Sinwar komitmen dengan tegaknya Palestina yang menyatukan Tepi Barat hingga Jalur Gaza. Karenanya, ia menyatakan akan menunjukkan sikap tegasnya jika ada pihak yang menghalangi jalannya rekonsiliasi Hamas, Fatah, dan faksi-faksi lainnya di Palestina. [NF/BDN]