Beranda Tazkiyah Dzikir Ayat Seribu Dinar: Arab, Latin, Arti, dan Tafsirnya

Ayat Seribu Dinar: Arab, Latin, Arti, dan Tafsirnya

0
ayat seribu dinar

Dalam Al-Qur’an, ada rangkaian ayat yang sebagian kaum muslimin menyebutnya sebagai ayat seribu dinar. Surat apa ayat berapa? Bagaimana artinya dan penjelasan ulama terkait ayat tersebut?

Sungguh, seluruh ayat dalam Al-Qur’an adalah mulia. Semuanya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Memang ada ayat-ayat tertentu yang memiliki fadhilah (keutamaan) melebihi ayat lainnya. Misalnya ayat kursi yang merupakan pemimpin ayat-ayat Al-Qur’an. Ia juga memiliki keutamaan sebagai ayat perlindungan.

Ada pula Surat Al-Ikhlas yang sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an. Surat yang mendatangkan cinta Allah dan menjadi wasilah masuk surga.

Nah, kembali ke topik semula, apa itu ayat seribu dinar dan bagaimana tafsirnya?

Ayat Seribu Dinar dan Artinya

Ayat seribu dinar tidak lain adalah Surat Ath-Thalaq ayat 2 dan 3. Berikut ini tulisan Arab, Latin, dan artinya:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

(Wa mayyattaqillaaha yaj’al lahuu makhrojaa, wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib. Wamayyatawakkal ‘alahhoohi fahuwa hasbuh. Innallooha baalighu amrih. Qod ja’alalloohu likulli syai’ing qodroo)

Artinya:
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Sebenarnya, ayat di atas bukan keseluruhan ayat 2 dan 3 tetapi ujung ayat 2 hingga akhir ayat 3. Yakni ayat yang menjelaskan tentang keutamaan taqwa dan tawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca juga: Ayat Kursi Latin

Tafsir Ayat Seribu Dinar

Ketika menafsirkan Surat Ath-Thalaq ayat 2 dan 3 ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Maksudnya, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam semua yang Dia perintahkan dan meninggal semua apa yang Dia larang, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari urusannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Yakni dari arah yang tidak terbetik dalam hatinya.”

Menurut Ar-Rabi’ bin Khaitsam, yaj’al lahu makhraja maknanya adalah jalan keluar dari setiap perkara yang menyempitkan atau menyusahkannya. Menurut Qatadah, maknanya adalah jalan keluar dari semua kesulitannya dan kesusahan di saat menjelang kematiannya. Sedangkan wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib maknanya adalah sesuai dengan apa yang ia cita-citakan tetapi tidak terlintas dalam benaknya bahwa hal itu akan terwujud.

Syekh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al-Munir, setiap orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya Allah menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesusahan, kesulitan, himpitan, dan kesempitan. Serta memberinya pahala yang baik dan memberkahi apa yang Dia berikan kepadanya.

Lalu, lanjut Az-Zuhaili, setiap orang yang bertawakkal kepada Allah dan memasrahkan urusannya kepada-Nya, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin untuk menyelesaikan dan menanggung apa yang menjadi beban pikirannya di dunia dan di akhirat. Serta mencukupi segala keperluannya di dunia dan akhirat.

Baca juga: Asmaul Husna

Cara Mengamalkan Ayat 1000 Seribu Dinar

Ada dua cara mengamalkan ayat seribu dinar ini. Cara kedua lebih penting dan lebih shahih daripada cara pertama.

Pertama, membacanya berulang-ulang. Saat menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengutip hadits riwayat Imam Ahmad. Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca firman-Nya:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَا أَبَا ذَرٍّ لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوا بِهَا لَكَفَتْهُمْ

Wahai Abu Dzar, seandainya semua manusia mengamalkan ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan.

Lantas Rasulullah membaca ayat tersebut berulang-ulang hingga Abu Dzar mengantuk.

Kedua, mengamalkan ayat tersebut. Artinya, bertaqwa kepada Allah. Yakni menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Sebagaimana zahir ayat dan tafsir di atas, siapa pun yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Sebaliknya, orang yang hanya membaca ayat ini berulang-ulang, entah 100 kali atau 1000 kali, jika ia tidak bertaqwa, maka ia tidak akan mendapatkan jaminan dalam ayat ini. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]