Beranda Berita Timur Tengah Ben Gvir Marah, Perintahkan Tangkap Pengunggah Video Kehancuran Israel

Ben Gvir Marah, Perintahkan Tangkap Pengunggah Video Kehancuran Israel

0
ben gvir perintahkan tangkap pengunggah video kehancuran israel

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir marah atas siaran media dan sikap warga yang menurutnya membahayakan keamanan Israel. Terutama mereka yang mengunggah video kerusakan Israel dan masih menonton saluran televisi Aljazeera.

Ben Gvir memerintahkan polisi untuk menindak media asing dan pengunggah konten yang menunjukkan kehancuran Israel.

Menteri radikal tersebut menegaskan, jaringan asing membahayakan nyawa dengan menyiarkan lokasi dampak rudal, sehingga memungkinkan Iran untuk melakukan pelacakan tembakan dengan lebih baik.

“Siaran yang menunjukkan dengan tepat di mana rudal mendarat merupakan bahaya bagi keamanan Israel,”  kata Ben Gvir, baru-baru ini.

Larangan Menonton Aljazeera

Menurut Ben Gvir, saat ini dinas intelijen dalam negeri Shin Bet sedang memburu sumber Aljazeera yang bisa menyiarkan lokasi kerusakan di Israel, termasuk Haifa. Padahal Israel telah melarang jaringan televisi milik Qatar tersebut untuk bersiaran di negaranya.

Lebih jauh, Ben Gvir melarang warga Israel menonton televisi Aljazeera. Selain membahayakan kemanan Israel dengan menyiarkan lokasi jatuhnya rudal Iran, Ben Gvir menilai televisi tersebut melancarkan propaganda.

Sebelumnya, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Knesset melarang jaringan Al Jazeera dan Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah dengan alasan keamanan nasional. Namun hingga kini Aljazeera masih bisa menyiarkan kondisi terkini Israel, termasuk titik-titik yang terkena rudal Iran seperti kantor Mossad hingga Rumah Sakit Soroka.

Baca juga: Israel Serang Iran

Kerusakan Israel

Meskipun rezim Israel berupaya menutupi kerusakan Israel akibat serangan Iran, banyak video dan berita yang menunjukkan lokasi-lokasi yang terkena rudal. Misalnya video kerusakan sejumlah gedung di Haifa dan Tel Aviv. Bahkan, markas besar badan intelijen luar negeri Mossad di Tel Aviv.

Video-video dari warga Israel yang berlarian menyelamatkan diri ke bungker juga tersebar ke publik. Sebagiannya menyiarkan kerusakan yang menimpa gedung-gedung di sekitarnya, selain video-video dari jauh detik-detik jatuhnya rudal Iran.

Kendati militer memberlakukan sensor siaran, kehancuran di Israel terus mengemuka dalam pemberitaan. Channel 12 Israel melaporkan bahwa Dana Kompensasi telah menerima sekitar 9.000 tuntutan ganti rugi sejak serangan balasan Iran hingga Senin (16/6/2025). Belum termasuk kerusakan sejak Selasa (17/6/2025) hingga hari ini yang pemberitaan kerusakannya lebih signifikan.

Direktur Otoritas Pajak Israel Shai Aharonovitch mengungkapkan bahwa kerugian akibat serangan Iran selama dua hari pertama diperkirakan mencapai sekitar satu miliar shekel (277 juta dolar AS), dengan perkiraan 12.000 klaim kompensasi.

Otoritas Israel hanya menyebut 24 orang yang tewas akibat serangan Iran. Sedangkan jumlah orang terluka mencapai ratusan orang. Hingga saat ini Israel menggunakan sensor militer sehingga dunia internasional tidak mengetahui berapa sesungguhnya jumlah tewas di negara itu. [NF/BDN]

SILAKAN BERI TANGGAPAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini