Lanjutan dari Ciri-ciri Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah (Bagian 3)
Kedelapan, meninggal dunia dalam keadaan beramal shalih.
Sebagaiamana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang mengucapkan kalimat La Ilaha Illallah dengan mengharapkan ridha Allah Ta’ala, dan meninggal dunia pada saat itu, maka dia akan masuk surga.
Seseorang yang berpuasa pada suatu hari dengan mengharapkan ridha Allah Ta’ala, dan meninggal dunia pada saat itu, maka dia akan masuk surga; dan seseorang yang bersedekah, dan meninggal dunia pada saat itu, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ahmad)
Adapun su’ul khatimah, adalah di saat seseorang meninggal dunia dalam keadaan berpaling dari Allah Ta’ala, melakukan perbuatan yang dimurkai-Nya, tidak pernah melaksanakan kewajiban bergama.
Tidak diragukan, bahwa hal itu merupakan akhir kehidupan yang buruk.
Orang-orang bertakwa selalu merasa takut jika hal itu terjadi pada diri mereka, dan selalu memohon kepada Allah Ta’ala agar terjauh darinya.
Pada saat ini, banyak terlihat tanda-tanda su`ul khatimah di sebagian masyarakat, seperti seseorang yang menolak dan enggan untuk mengucapkan kalimat syahadat, meninggal dunia dalam keadaan mengucapkan kata-kata kotor dan haram.
Tingkatan su`ul khatimah ada dua yaitu sebagai berikut:
Pertama, tingkatan yang sangat keji, yaitu ketika seseorang akan meninggal dunia, hatinya diliputi rasa ragu dan ingkar kepada Allah sampai ruhnya dicabut.
Hal ini menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah Ta’ala, dan menyebabkan dirinya mendapatkan siksaan yang kekal dan abadi.
Kedua, pada saat akan meninggal dunia, hati seseorang diliputi kecintaan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan dunia, atau mencintai hal-hal yang diharamkan, sehingga rasa cinta tersebut tertancap dalam hatinya.
Seseorang akan meninggal dunia sebagaimana dia hidup, jika dia termasuk orang yang terbiasa mempraktikkan riba, maka dia akan mengakhiri hidupnya dengan kecintaannya terhadap riba.
Su`ul khatimah tidak akan terjadi pada seorang, jika lahir dan batinya bersama Allah Ta’ala dan selalu jujur dalam perkataan dan amal perbuatannya.
Ya Allah, kami memohon husnul khatimah kepada-Mu, dan berlindung kepada-Mu dari su’ul khatimah.
Ya Allah, ridhailah kami untuk selalu beramal shalih ketika ajal menjemput kami, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.
Demikian ditulis kembali dari Durus Al-Am karya Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]