Hari-hari ini, hati saya sering bergetar. Bergetar saat membaca dan menyaksikan gelombang semangat umat Islam dari berbagai daerah untuk membela Kalam SuciNya.
Ribuan muslim Ciamis berjalan kaki menuju Jakarta. Rupanya larangan menyewa bus tidak mampu menghadang tekad baja mereka. Bahkan saat bus-bus datang setelah diijinkan, para lelaki perkasa itu tetap meneruskan long march. Dan terjadilah resonansi.
Semangat mereka menginspirasi umat Islam di setiap titik yang terlewati. Kita pun kemudian melihat parade pengorbanan menyambut mereka; para pelajar yang berbaris dan bertakbir di tepi jalan, ibu-ibu yang menangis mendoakan, warga yang dengan suka rela memberikan konsumsi dan bekal, pesantren dan masjid yang menyediakan tempat rehat.
Dan kini, dengan jumlah lebih banyak, muslim Bogor juga akan berjalan kaki. Seperti gelombang yang tak bisa dihalau, arus gerakan ini terus membesar laksana bola salju.
Sementara yang tak terhitung jumlahnya, mereka yang keberangkatannya tak bisa dijangkau media. Ada karyawan yang cuti. Ada pedagang yang menutup sementara tokonya. Ada pengusaha. Ada yang naik motor, mobil pribadi, bus, pesawat dan kereta api. Yang berdomisili di ibukota; mereka akan keluar dari masjid, mushola, perumahan hingga gang-gang kecil. Menyuarakan keadilan yang selama ini jarang mereka dapatkan.
Dari berbagai arah dengan berbagai cara, mereka akan membentuk kafilah terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Jutaan muslim akan dzikir bersama, shalat Jumat dan mendengar tausiyah para ulama. Sembari menyampaikan satu pesan: adili penista agama. Tak salah jika Republika menyebut rangkaian aksi ini sebagai “Revolusi Putih”
Lalu bagaimana peran kita? Jika pada Aksi 411, hanya dua jurnalis BedaMedia yang terjun ke lapangan, insya Allah pada Aksi 212 ini kami akan terjun full team. Seluruh jurnalis dan redaktur BedaMedia akan hadir bersama jutaan umat Islam; sebab kami tak ingin Islam difitnah dengan keji. Kehadiran seluruh media Islam dan jurnalis muslim, serta netizen muslim dengan masing-masing akun media sosialnya setidaknya akan mengabarkan secara obyektif kepada dunia: inilah suara umat Islam Indonesia. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]