الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ
“Bersuci adalah separuh dari keimanan” (HR. Muslim)
Apakah Anda mengira bahwa bersuci ini sekedar membersihkan diri dari kotoran dan najis, lalu bisa disebut separuh iman? Bacalah nasehat Imam Al Ghazali ini:
***
Tidaklah benar jika yang dimaksud dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut adalah membersihkan tubuh dengan air tetapi merusak batin dan membiarkannya tetap dipenuhi oleh noda-noda dan kotoran. Sungguh tidak demikian.
Bersuci itu memiliki empat tingkatan:
Pertama, menyucikan anggota tubuh dari hadats, najis dan kotoran.
Kedua, menyucikan diri dari perbuatan jahat dan dosa.
Ketiga, menyucikan hati dari akhlak tercela dan segala hal yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla
Keempat, menyucikan hati dari hal-hal selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini adalah tingkatan kesucian para Nabi dan siddiqin.
Setiap kesucian tersebut adalah separuh dari pelaksanaan ibadah yang dilakukan setelahnya.
***
Sudah sampai di mana tingkatan kita? Semoga tidak berhenti pada tingkatan pertama. Sebab itu baru permulaan. Baru lahirnya saja. Minimal seorang mukmin berusaha mencapai tingkatan ketiga. Dan yang paling ideal adalah berusaha mencapai tingkatan keempat, meskipun itu adalah maqamnya para Nabi dan siddiqin. Semoga degan berusaha mencapainya, kita dicatat Allah sebagai orang-orang yang dekat dengan tingkatan para Nabi dan Siddiqin.
[Ibnu K/Bersamadakwah]
*Disarikan dari Ihya Ulumiddin bab rahasia Thaharah
Subhanallah
Mungkin takut sm Dr zakir naik,kr na Dr zakir nak adlh org yg berani ,yg bsa mematahkan arguman ,
Setuju sama andree krn Dr zakir Naik kalau sudsh tanya jawab masalah agama subhanallah sagat megusai.
Komentar ditutup.