Lanjutan dari Enggan Lakukan Amar Makruf Nahi Munkar, Inilah 5 Dampaknya
Kedua, doa-doa manusia tidak akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Dalam hal ini banyak sekali hadits yang membicarakannya dengan jelas.
Di antara hadits yang membicarakan tentang doa yang tidak dikabulkan ketika amar makruf nahi munkar ditinggalkan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
مُرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ قَبْلَ أَنْ تَدْعُوا فَلاَ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
“Lakukanlah amar makruf dan nahi munkar sebelum doa-doa kalian tidak dikabulkan oleh Allah Ta’ala.” (HR. Ibnu Majah).
Ketiga, hilangnya keistimewaan yang dimiliki oleh umat Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Allah Ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-‘Imran: 110).
Keistimewaan suatu umat ini ditentukan dengan seberapa besar komitmennya dalam menjalankan amar makruf dan nahi munkar.
Keempat, orang-orang fasik, pelaku maksiat, dan orang-orang yang kafir berada di pusaran kekuasaan. Sehingga, banyak ragam kemaksiatan terus terjadi, tanpa ada yang bisa menghentikannya.
Kelima, kebodohan merata dan ilmu agama punah.
Dengan fenomena tersebut umat manusia hidup dalam kebingungan, kegelapan, dan tidak memiliki pegangan hidup. Maka, cukuplah siksa Allah Ta’ala bagi orang yang meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar.
Ketika itu terjadi, musuh-musuh Allah dan orang-orang munafik menguasai kaum muslimin, sehingga lemahlah kekuatan mereka dan hilanglah wibawa mereka.
Wahai saudaraku!
Ingatlah kata-kata yang dilontarkan oleh Syaikh Hamd bin Atiq Rahimahullah,
“Andai ada seorang laki-laki yang ahli puasa, ahli tahajud, dan berlaku sangat zuhud, tetapi dia tidak pernah marah karena Allah Ta’ala, wajahnya tidak pernah memerah saat melihat kemaksiatan, tidak melakukan amar makruf dan nahi munkar, maka sejatinya orang ini paling dibenci oleh Allah Ta’ala dan dia dianggap tidak beragama.
Sungguh, pelaku maksiat di sisi Allah Ta’ala jauh lebih baik dari pada lelaki tersebut.”
Semoga kita terjauh dari sikap meninggalkan amar makruf nahi munkar. Amiin. Semoga bermanfaat.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]