Beranda Kisah-Sejarah Kisah Sahabat Hamzah, Singa Allah dan Rasul-Nya

Hamzah, Singa Allah dan Rasul-Nya

0
Ka'bah di Masjidil Haram (pinterest)

Sungguh banyak pahlawan Islam yang namanya selalu dikenang umat Islam. Salah satunya adalah seorang shahabat yang dikenal sebagai singa Allah dan Rasul-Nya.

Jika disebut “Singa Allah” maka akan terlintas di dalam pikiran orang yang mendengarnya tentang sosok seorang pahlawan dan mujahid, Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab.

Hamzah adalah pemimpin para pahlawan Islam, dia merupakan paman dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sekaligus saudara sesusuan beliau. Begitu mengumumkan keislamannya, Hamzah pun memulai periode baru di dalam hidupnya dengan membela agama Islam dan berdakwah.

Allah Ta’ala memuliakannya dengan Islam, dan menguatkan Islam dengannya.

Ia menjadi pembela bagi orang-orang yang lemah. Kaum muslimin pun merasakan bahwa ada kekuatan baru yang akan melindungi mereka dari kejahatan orang-orang kafir.

Bagaimana ia masuk Islam. Mari simak ceritanya.

Suatu hari, Abu Jahal berjalan melewati Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang berada di bukit Shafa.

Abu Jahal pun mengganggu, menyakiti, dan mencaci maki Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sementara beliau hanya diam dan tidak berbicara sepatah kata pun.

Abu Jahal menjadi semakin berani dan memukul kepala Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan batu sehingga melukainya dan darah mengalir dari luka itu.

Setelah itu, Abu Jahal berlalu dan pergi ke tempat berkumpulnya orang-orang Quraisy di dekat Ka’bah, dan duduk bersama mereka.

Sementara itu, seorang budak wanita milik Abdullah bin Jud’an yang berada di kediamannya di dekat Shafa menyaksikan semua itu.

Ketika Hamzah bin Abdul Muthalib kembali dari berburu dengan membawa busur panahnya, wanita itu memberitahunya tentang perbuatan Abu Jahal yang dilihatnya.

Hamzah pun marah –dan ia adalah pemuda yang paling kuat di Quraisy dan berwatak paling keras- dan ia segera bergegas pergi tanpa berhenti menyapa seorang pun juga; menyiapkan dirinya untuk membuat perhitungan dengan Abu Jahal begitu ia menemukannya.

Ketika memasuki daerah Masjidil Haram, Hazmah berdiri di depan Abu Jahal dan langsung memukulnya dengan busurnya sehingga melukainya dengan parah, seraya ia berkata,

“Apakah engkau mencaci-maki keponakanku padahal aku telah memeluk agamanya?”

Maka berdirilah beberapa orang laki-laki dari Bani Makhzum –yang merupakan kabilah Abu Jahal- dan berdiri pula orang-orang dari Bani Hasyim –dari kabilah Hamzah-. Namun Abu Jahal berkata,

“Biarkan Abu Imarah, sungguh aku telah mencaci-maki keponakannya dengan sangat buruk.”

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Hamzah, Singa Allah dan Rasul-Nya (Bagian 2)