Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketenangan berasal dari Allah, sedangkan tergesa-gesa berasal dari setan.” Hadits ini menjadi dasar yang kuat terkait larangan tergesa-gesa dalam sebuah proyek amal shalih dan anjuran agar kaum Muslimin memiliki sikap tenang dalam berpikir dan beramal.
Sebaliknya, sikap tidak tergesa-gesa menjadi satu di antara dua sifat yang disukai oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam al-Bukhari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Di dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah; sabar dan tidak tergesa-gesa.”
Larangan tergesa-gesa ini salah satunya dinisbatkan pada perintah makan. “Jika seorang di antara kalian makan,” sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “maka jangan tergesa-gesa sampai dia menuntaskan makannya, meskipun iqamah sudah dikumandangkan.”
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ini, Rasulullah melarang umatnya terburu-buru ketika makan. Dan kini, berdasarkan riset medis, kita bisa mengetahui rahasia di balik larangan ini.
Larangan tergesa-gesa saat makan, rupanya terkait erat dengan pengaruh makanan bagi kesehatan. “Makan dengan cepat,” tulis Yuga Pramita dalam Diet Islami, “di samping berpeluang menimbulkan refluks asam lambung, juga berperan penting dalam pencegahan dan penanggulangan kegemukan.”
Lebih lanjut, Praktisi Gizi yang merupakan lulusan Universitas Diponegoro ini menjelaskan, “Berdasarkan hasil studi di Selandia Baru, orang yang ngebut ketika makan memiliki resiko kelebihan berat badan dua kali lebih besar.”
Fakta ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan di Harbin Medical University Cina terhadap tiga puluh orang pria. Dari jumlah tersebut, empat belas di antaranya merupakan penderita obesitas. “Pria obesitas,” tulis Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada sebuah Puskesmas di Bandung ini, “menelan makanan lebih cepat dari pria ramping.”
Penelitian ini hendaknya menjadi perhatian kita. Sebagai orang yang bangga beragama Islam, hal ini hendaknya menjadi penyemangat tambahan. Bahwa tidak terburu-buru saat makan, meskipun misalnya tidak menjadi faktor penghalang obesitas, merupakan salah satu sunnah agung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ketika kita meniatkan mengamalkan sunnah tersebut, ada pahala agung yang berhak kita dapatkan. Apalagi ada bonusnya. Alhamdulillah. [Pirman/BersamaDakwah]