Film King Suleiman yang mulai tayang sejak Senin (22/12/2014) lalu menuai protes umat Islam. Banyak pula pengaduan yang telah masuk ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengenai film tersebut.
Menyikapi banyaknya protes tersebut, ANTV menjelaskan bahwa Film tersebut hanyalah cerita fiksi.
“Ini adalah cerita fiksi,” jelas Coorporate Communications Manager ANTV, Nugroho Agung Prasetyo seperti dikutip Republika Online, Kamis (25/12/2014).
Ia menjelaskan bahwa Film King Suleiman memang terinspirasi dari sejarah yang berlatar belakang kerajaan Ottoman. Kendati demikian, mega serial yang mengudara di malam hari itu murni kisah fiksi yang berfokus pada romantika dan intrik. Buktinya adalah, di bagian awal Film ada keterangan yang menyatakan kalau King Suleiman merupakan fiksi.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Seni dan Budaya, Cholil Ridwan menyatakan akan melakukan tindakan terhadap stasiun ANTV jika terbukti film King Suleiman tidak sesuai dengan sejarah Islam.
Ia menambahkan, MUI akan berkerja sama dengan KPI dalam menyelesaikan dan mencegah pemutaran kembali film itu.
“Kita akan teliti dahulu dengan menontonnya,” tandasnya.
Seperti diketahui, protes keras mengiringi penayangan Film King Suleiman karena menggambarkan Sultan Sulaiman Al Qanuni sebagai sosok yang angkuh, suka berganti pasangan, dan istananya dipenuhi dengan harem yang mengumbar aurat. Dengan alasan yang sama, yakni bertolak belakang dari sejarah, film ini ditolak oleh Erdogan pada 2012 lalu. [Ibnu K/bersamadakwah]