KH Abdullah Gymnastiar mengajak umat Islam untuk menghidupkan malam 27 Ramadhan yang jatuh pada malam ini. Aa Gym menyerukan agar umat Islam melakukan i’tikaf.
“Ayooo nanti malam itikaf, malam 27” seru Aa Gym melalui akun twitternya @aagym, Jumat (01/7/2016).
Pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid itu pun mendoakan umat Islam yang i’tikaf pada malam 27 Ramadhan ini mendapatkan lailatul qadar.
“semoga mendapatkan lailatul qodar,,, aamiiin,” lanjutnya.
Aa Gym juga mengunggah sebuah gambar berisi nasehat Ibnu Al Jauzy.
Al Imam Ibnu Al Jauzy rahimahullah berkata: “Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan. Maka jangan sampai kuda itu lebih cerdas darimu… karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya. Untuk itu, jika kamu termasuk yang tidak baik dalam penyambutan, maka semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan”
Ayooo nanti malam itikaf , malam 27 semoga mendapatkan lailatul qodar,,, aamiiin pic.twitter.com/o6jjdPIsbO
— Abdullah Gymnastiar (@aagym) 1 Juli 2016
Seperti diketahui, dalam beberapa hadits shahih disebutkan secara khusus bahwa lailatul qadar terjadi pada malam 27 Ramadhan. Rasulullah pun menganjurkan para sahabatnya untuk mencari lailatul qadar di malam 27 Ramadhan.
قَالَ أُبَىٌّ وَاللَّهِ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ إِنَّهَا لَفِى رَمَضَانَ – يَحْلِفُ مَا يَسْتَثْنِى – وَوَاللَّهِ إِنِّى لأَعْلَمُ أَىُّ لَيْلَةٍ هِىَ. هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
Ubay (bin Ka’ab) berkata, “Demi Allah yang tiada ilah kecuali Dia. Sesungguhnya ia (lailatul qadar) terjadi di bulan Ramadhan. Dan demi Allah sesungguhnya aku mengetahui malam itu. Ia adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk qiyamullail, yaitu malam ke-27. Dan sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang sinarnya tidak menyilaukan.” (HR. Muslim)
مَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِى لَيْلَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Barangsiapa ingin mencarinya (lailatul qadar), hendaklah ia mencarinya pada malam ke-27” (HR. Ahmad)
Atas dasar hadits ini, sebagian ulama menyakini bahwa lailatul qadar terjadi pada malam ke-27. Namun, jumhur ulama menjelaskan bahwa hadits tersebut hanya menyatakan bahwa lailatul qadar pernah terjadi pada malam ke-27. Adapun pada tahun-tahun lainnya seperti sekarang ini, lailatul qadar tidak bisa dipastikan apakah ia terjadi pada malam ke-21, malam ke-23, malam ke-25, malam ke-27 atau malam ke-29. [Ibnu K/Bersamadakwah]