Lanjutan dari Inilah 3 Sarana Dakwah yang Mudah dan Murah
Ketiga, berbuat baik kepada sesama dengan cara memberi hadiah, membantu meringankan beban hidupnya, dan memenuhi kebutuhannya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barangsiapa yang meringankan beban hidup seorang mukmin di dunia, maka Allah Ta’ala akan meringankan bebannya kelak di hari kiamat, barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang menimpa kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat.
Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aipnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim, Abui Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dalam riwayat yang berasal dari Anas bin Malik, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam disebutkan bahwa beliau bersabda,
يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
“Berikanlah kemudahan dan janganlah kalian mempersulit, sampaikanlah kabar gembira dan janganlah kalian membuat orang lain lari.” (HR. Al-Bukhari).
Bantuan-bantuan yang kamu berikan secara ikhlas kepada obyek dakwah, akan mudah membuka hatinya, menerima nasihatmu, dan rela menurutimu. Hadiah dan bantuan yang diberikan kepada objek dakwah itu juga membuatnya menghormatimu.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersada,
تَهَادُوْا تَحَابُّو
“Hendaklah kalian saling memberikan hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dan Abu Ya’la dengan sanad hasan).
Seorang penyair menuturkan,
Berbuat baiklah kepada manusia, niscaya kamu merebut hati-hati mereka
Karena telah lama kebaikan itu menundukkan diri manusia
Di samping itu semua, hal yang paling utama adalah para dai tidak mengharapkan imbalan dari dakwah yang ia lakukan demi menjaga keikhlasannya dalam berdakwah. Semoga tulisan ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri.
Sebagian dari tulisan ini dikutip dari kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]