Lanjutan dari Inilah Cara Berbuat Baik Kepada Anak-Anak (Bagian 2)
Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma mengatakan, ”Sebagaimana engkau mempunyai hak terhadap anakmu, anakmu juga mempunyai hak terhadap dirimu.”
Kewajiban seperti ini tidak akan terlaksana kecuali oleh wanita yang berakhlak mulia dan sikap beragama yang bagus.
Oleh karenanya, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menyuruh para lelaki untuk memilih istri yang bagus dalam beragama, sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
”Wanita itu dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya; maka pilihlah wanita karena agamanya, jika tidak; kamu akan sengsara” (HR. Al-Bukhari).
2. Memberikan hak-hak anak semenjak lahir, yaitu mulai dengan adzan dan aqiqah.
Membiasakan anak-anak yang mulai berbicara dengan kalimat tauhid dan dzikir-dzikir lainnya seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan menanamkan makna kalimat ini ke dalam hati mereka.
Janganlah engkau ajarkan semuanya dalam waktu bersamaan, namun sedikit demi sedikit, karena proses pembelajaran itu membutuhkan kesabaran dan kelembutan hati.
Apabila sudah mencapai usia yang memungkinkan untuk menghafal, mulailah dengan menghafal surat-surat pendek diawali dengan surat Al-Faatihah.
Begitu pula dengan membiasakannya membaca beberapa dzikir penting seperti doa tidur, makan, masuk kamar mandi, dan menceritakan kisah-kisah Nabi dan orang-orang shalih, terutama kisah nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam.
Ketika anak berusia 7 tahun, berarti telah sampai pada fase baru yaitu Tamyiz (bisa membedakan antara yang buruk dan baik).
Fase ini sangat penting, jika dimanfaatkan demi mendapatkan pendidikan yang baik, maka itu merupakan keuntungan yang luar biasa yang akan dibawa anak sampai mati.
Jika yang terjadi adalah hal sebaliknya, maka hasilnya juga tidak seperti yang didambakan.
Para orang tua hendaknya ingat bahwa sebaik-baik pemberian yang diberikan kepada buah hatinya adalah pendidikan islami dan akhlak yang mulia.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا مِنْ نَحْلٍ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
”Tidak ada pemberian seorang ayah kepada anaknya, yang lebih baik daripada (mendidiknya dengan) akhlak yang mulia.” (HR. At-Tirmidzi).
Saudaraku!
Perhatikanlah anak-anakmu dan didiklah dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka berbakti kepadamu sepanjang hayat. Semoga bermanfaat. Aamiin.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]