Lanjutan dari Inilah Empat Bentuk Ayat Al-Qur`an Menurut Ibnu Abbas
Ketiga, ayat-ayat yang hanya dipahami oleh para ulama yang ilmunya mendalam.
Ayat-ayat seperti inilah yang perlu ditafsirkan oleh para ulama yang mumpuni di bidang tafsir. Terkait ayat-ayat yang masuk dalam kategori ini, seseorang tidak boleh memahami ayat menurut hawa nafsunya.
Ketika seseorang mendapati ayat yang tidak ia pahami, baik dia orang arab maupun non arab, maka dia harus bertanya kepada para pakar tafsir atau membaca kitab-kitab tafsir yang direkomendasikan para ulama muktabar.
Keempat, ayat-ayat yang maksudnya hanya diketahui oleh Allah Ta’ala semata.
Misalnya adalah huruf-huruf yang berada di awal beberapa surat Al-Qur`an. Sesungguhnya, Allah Ta’ala menantang orang-orang Arab yang mengaku sebagai ahli bahasa Arab dan pakar di bidang bahasa untuk memahami makna yang terkandung dalam potongan huruf tersebut.
Sebagaimana kita ketahui, mukjizat yang Allah berikan kepada sejumlah Nabi berdasarkan keistimewaan yang ada di kaumnya. Bangsa Arab mempunyai keistimewaan dalam berbicara dan beretorika.
Sehingga, Allah Ta’ala menurunkan mukjizat berupa Al-Qur`an kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk mengalahkan kemampuan mereka.
Beberapa surat Al-Qur`an dimulai dengan ألم (Alif, Lam, Mim), حم (Haa, Miim), طس (Thaa, Siin), طسم (Thaa, Siin, Miim), كهيعص (Kaaf, Haa, Yaa, ‘Ain, Shaad).
Ketika ayat tersebut turun pada masa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, orang-orang Arab tidak mengetahui maksudnya padahal huruf-huruf tersebut berasal dari bahasa mereka sendiri.
Inilah yang dimaksud dalam firman Allah Ta’ala,
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِيْنَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهُ إِلَّا اللهُ
“Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur`an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur`an) dan yang lain mutasyabihat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.” (QS. Ali Imran: 7).
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan, bahwa ada ayat-ayat Al-Qur`an yang bisa dipahami oleh orang-orang secara umum, baik orang Arab maupun non Arab. Ada ayat-ayat yang hanya dipahami oleh pakar bahasa Arab.
Ada pula ayat-ayat yang hanya dipahami oleh ulama yang ilmunya mendalam seperti ulama tafsir. Ada pula ayat-ayat yang maksudnya hanya diketahui oleh Allah Ta’ala semata.
Semoga Allah Ta’ala mengaruniakan kepada kita ilmu yang bermanfaat sehingga bisa membaca, memahami, dan menghayati ayat-ayat Al-Qur`an, kemudian mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain. Amiin.
Semoga bermanfaat.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]