Lanjutan dari Inilah Keutamaan Berdakwah yang Perlu Diketahui
Sungguh, ini adalah kemuliaan dan pahala yang besar. Pintu dakwah selalu terbuka lebar bagi setiap mukmin yang ingin memburu dan mendapatkan kebaikan, keutamaan dan pahala yang besar.
Ayat-ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih yang menjelaskan hal tersebut sangat banyak.
Bahkan, jumlah ayat-ayat mengenai dakwah jauh lebih banyak daripada ayat-ayat yang terkait dengan shalat dan puasa yang menjadi dua dari lima rukun Islam.
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan, bahwa berdakwah merupakan salah satu kewajiban besar dari syariat yang suci ini, dan salah satu pondasi agama yang agung.
Dengan berdakwah, hukum-hukum syariat menjadi sempurna dan tinggi kedudukannya.
Misi dakwah adalah misi yang berat dan menuntut tanggung jawab yang besar. Ini sebanding dengan pahala yang disediakan oleh Allah Ta’ala.
Sehingga, Allah Ta’ala memilih makhluk mulia dan terbaik, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk mengemban misi suci ini.
Allah Ta’ala juga memilih para pemimpin dan orang-orang besar untuk merealisasikan risalah besar ini. Jadi, jalan dakwah adalah misi utama para nabi, para utusan Allah, para hamba yang shalih, dan orang-orang yang mengikuti derap langkah mereka.
Saudara dan saudariku seiman.
Marilah kita berdakwah dari lingkungan yang terkecil, mulai dari keluarga, lingkungan, sekolah, kampus, kantor, dan tempat-tempat lainnya yang berpeluang untuk menyampaikan risalah Islam yang suci ini.
Banyak cara berdakwah yang bisa Anda lakukan. Misalnya, ketika berada di kantor, Anda mengajak teman sejawat untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Ini adalah dakwah.
Mengajak teman sekantor untuk mendengarkan pengajian. Ini juga dakwah. Sungguh, pintu untuk berdakwah itu sangat banyak jika kita memulainya.
Jika Anda tidak mampu berdakwah secara lisan, lakukanlah dengan tulisan. Anda bisa menulis kata-kata hikmah melalui situs jejaring sosial apapun untuk menyadarkan seseorang dari kealpaannya dan kesalahannya.
Hal ini demi mengaplikasikan firman Allah Ta’ala,
وَالْعَصْرِ – إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ – إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3).
Dengan menasihati orang lain dalam kebaikan dan kesabaran, semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Amiin.
Sebagian tulisan ini disadur dari kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]