Lanjutan dari Inilah Manfaat Akhlakul Karimah yang Sering Terlupakan (Bagian 2)
Pengarahan-pengarahan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam lewat hadits-haditsnya, agar kaum muslimin berbudi pekerti yang tinggi dan berakhlakul karimah sangat banyak.
Bahkan, perjalanan hidup dan biografi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, adalah teladan berbudi pekerti yang tinggi, baik etika kepada dirinya sendiri, bersama istri-istrinya, kaum papa, orang-orang yang tidak tahu masalah agama, dan bahkan terhadap orang kafir.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maa`idah: 8).
Wahai saudaraku!
Sesungguhnya tanda-tanda budi pekerti yang mulia terdapat dalam beberapa hal berikut ini. Untuk itu, kenalilah, lalu lakukanlah dengan penuh penghayatan dan kesadaran.
Tanda-tandanya antara lain; sangat pemalu, tidak suka menyakiti, berlaku shalih, berkata jujur, sedikit bicara, banyak bekerja, berhati-hati, tidak membuang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, lembut, setia, disiplin, tabah, banyak berterima kasih atas segala kebaikan, bijaksana, menjaga kehormatan, pemaaf.
Di samping itu, tidak suka melaknat, mencaci maki, adu domba, menggunjing, tidak bertindak ngawur, pendendam, pendengki. Perbuatan yang utama adalah mencintai karena Allah Ta’ala dan membenci karena-Nya.
Pangkal perangai yang buruk adalah sombong dan hina dina. Sedangkan pangkal semua budi pekerti yang baik adalah khusyuk dan cita-cita yang tinggi.
Di sisi lain, congkak, besar hati, membanggakan diri, dengki, angkuh, berbuat aniaya, keras kepala, semena-mena, tidak mau menerima nasehat, ambisi, rakus kehormatan, ingin dipuji pada sesuatu yang tidak pernah dikerjakan adalah perangai-perangai buruk yang timbul dari kesombongan.
Berdusta, berkhianat, haus pujian, tipu daya, pelit, penakut, malas, tunduk kepada selain Allah Ta’ala, mudah beralih dari kebaikan kepada keburukan, dan lain sebagainya, merupakan sifat-sifat yang tumbuh dari kehinaan dan tidak percaya diri.
Wahai saudaraku!
Sudah saatnya menciptakan momentum yang sangat baik untuk menghiasi diri dengan akhlakul karimah. Maka, ajaklah dirimu untuk senantiasa memperbaiki diri, berbudi luhur dan sopan santun.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Inilah Manfaat Akhlakul Karimah yang Sering Terlupakan (Bagian 4)