Lanjutan dari Inilah Manfaat Berbuat Baik di Dunia dan Akhirat (Bagian 3)
Keberuntungan di akhirat dan masuk surga
Melakukan ibadah dengan baik akan menimbulkan sikap khusyuk dan tunduk dalam beribadah. Hal itu merupakan salah satu sebab mendapatkan kemenangan di akhirat kelak.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ – الَّذِيْنَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُوْنَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya.” (QS. Al-Mu`minun: 1-2).
Berbuat kebaikan juga merupakan sebab masuk surga, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang menerangkan sifat-sifat penduduk surga,
إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ – آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِيْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Adz-Dzariyat: 15-16).
Firman Allah Ta’ala,
إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِي ظِلَالٍ وَعُيُونٍ – وَفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُونَ – كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ – إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ
“Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (pepohonan surga yang teduh) dan (di sekitar) mata air, dan buah-buahan yang mereka sukai. (Katakan kepada mereka), “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Mursalat: 41-44).
Berbuat baik merupakan bukti ketakwaan
Allah Ta’ala berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran: 133).
Pada ayat selanjutnya disebutkan sifat-sifat orang bertakwa, di antaranya berlaku ihsan kepada sesama, sebagaimana Firman Allah Ta’ala,
الَّذِيْنَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali ‘Imran: 134).
Allah Ta’ala menerangkan bahwa sifat orang bertakwa adalah gemar berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, memaafkan manusia, bersabar atas gangguan mereka, dan berlaku baik kepada mereka.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan di mana pun kita berada. Aamiin.
Sebagian tulisan ini berasal dari Kitab Haditsul Ihsan karya Prof. Dr. Falih bin Muhammad bin Falih Ash-Shughayyir.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]