Black box (kotak hitam) merupakan kunci utama untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi hingga detik-detik terakhir kecelakaan pesawat. Karenanya dalam setiap kecelakaan pesawat, black box menjadi alat yang paling dicari, termasuk dalam insiden AirAsia QZ8501.
Dengan ditemukannya black box, petugas investigator kemudian menelitinya dengan cara mendengarkan percakapan antara pilot dan air traffic control (ATC) hingga kata-kata terakhir di ruang pilot. Pekerjaan menjadi investigator, selain membutuhkan ketelitian, juga membutuhkan ketegaran yang kuat. Pasalnya, percakapan menjelang kecelakaan hampir selalu membuat merinding. Terutama ketika mendengar bagian akhir percakapan.
Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo menuturkan, bagian akhir percakapan pilot merupakan saat-saat paling membuat merinding karena pada saat itu pilot tahu dia akan meninggal.
“Yang paling merinding itu waktu denger percakapan kotak hitam itu. Apalagi yang bagian akhir, itu kamu bayangkan saja orang itu udah tahu dia akan meninggal,” kata Nurcahyo kepada Metrotvnews.
Nurcahyo menceritakan, pengalaman pertamanya menjadi investigator bersama empat orang timnya tak pernah ia lupakan. Ketika mereka mendengarkan bagian akhir percakapan, mereka terdiam. Suasana menjadi hening beberapa menit. Setelah itu mereka baru mengulang percakapan dalam black box tersebut untuk lebih meneliti.
Lalu, suara apa yang paling terkesan bagi Nurcahyo? Dalam bagian akhir percakapan pilot yang membuat merinding itu, yang paling membuat merinding adalah saat mendengar suara takbir pilot.
“Yang paling umum terdengar itu Allahu Akbar,” tuturnya.
Hingga berita ini dimuat, belum ada berita pasti yang menyebutkan black box AirAsia QZ8501 ditemukan. Namun, CEO Air Asia Tony Fernandes mengaku percaya dengan informasi yang menyebutkan kotak hitam itu telah ditemukan oleh tim evakuasi gabungan, kendati bukan informasi resmi. [Ibnu K/bersamadakwah]