“Dia menolak khitbah saya. Dia telah menikah dengan laki-laki lain. Saya benci itu tapi saya tak bisa melupakannya!”
“Jangan sia-siakan sedikit pun waktu dengan memikirkan orang yang tidak kita sukai.”
Mungkin kesedihan–yang tak berhenti–Anda disebabkan oleh perbuatan orang yang telah menyakiti diri Anda. Jika ini yang sedang Anda alami, Anda harus berhenti memikirkan dan berprasangka yang bukan-bukan terhadap orang tersebut.
Satu nasihat yang sering kita berikan kepada teman-teman yang mengalami hal seperti ini adalah, “Jangan memikirkan orang yang tidak memikirkanmu!”
Untuk apa kita susah-susah menyiksa diri memikirkan orang yang sama sekali tidak peduli pada diri kita? Untuk apa bingung memikirkan orang yang tidak kita sukai atau tidak menyukai kita? Untuk apa kita memaksa mencintai orang yang tidak mencintai kita? Toh orang itu belum tentu peduli atau memikirkan diri kita, jadi untuk apa kita repot-repot memikirkan dia?
Ketahuilah, hidup Anda untuk diri Anda sendiri. Kedengarannya memang sedikit agak egois, tetapi demi kepentingan hidup Anda sekarang, Anda harus belajar untuk sedikit egois. Pikirkanlah kepentingan Anda dahulu, jangan pikirkan orang lain yang belum tentu memikirkan kepentingan Anda.
Jika orang yang Anda pikirkan itu mungkin ada sedikit peduli atau sayang kepada Anda, maka ia wajar untuk dipikirkan. Tetapi jika tidak? Anda sudah berkorban jiwa raga untuk orang itu, sudah memikirkannya sampai rambut Anda rontok dan beruban, sudah berdoa siang-malam untuknya, tetapi jika dia memang tidak peduli untuk Anda, apakah semua upaya Anda itu pantas untuk dilakukan? Pikirkanlah ini matang-matang. Jika Anda rasa itu pantas, teruskanlah. Tetapi jika Anda merasa tidak ada gunanya melakukan itu, hentikanlah sekarang juga.
Jenderal Eisenhower pernah berkata, “Jangan sia-siakan sedikit pun waktu dengan memikirkan orang yang tidak kita sukai.” Anda juga tidak boleh membalas perbuatan orang yang menyakiti Anda. Sebenarnya dengan membalas perbuatan orang lain berarti kita akan malah lebih menyakiti diri kita sendiri daripada menyakitinya. Tenang, Allah bersamamu. Dalam sedih atau bungah. (pm)
*dikutip dari Ya Allah Tolong Aku - AK