Selain berbagi tips tentang menghafal Al-Quran kepada para mahasiswa, Fatih Seferagic juga berbicara tentang dunia politik dan Islam. Fatih, demikian ia akrab disapa, menyampaikan tentang kondisi keamanan umat Islam di Amerika Serikat pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden di sana. Dan jawaban Fatih cukup menenteramkan.
“Tidak perlu takut karena takut hanya kepada Allah. Tetap berbuat baik ke masyarakat sekitar karena sebetulnya masyarakat tidak apatis seperti yang digembar-gemborkan media,” kata Fatih di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat (11/11/2016).
Ketika ditanya apakah Fatih mengalami kesulitan dalam menunjukkan identitas Islamnya di masyarakat yang mayoritas non Islam.
“Ada dua hal prinsipnya yaitu Islam itu untuk semua orang dan Islam paling baik dan sesuai fitrah. Jadi suatu kebanggaan bisa menampilkan identitas Islam karena berarti menawarkan nilai terbaik dan paling cocok untuk semua orang,” tegas penghafal Al-Qur’an yang berusia 21 tahun itu.
Fatih sempat bertanya kepada hadirin tentang apa yang paling paling sulit untuk menerapkan Islam di Indonesia. Salah satu hadirin menjawab betapa sulitnya memprioritaskan Islam mewarnai politik atau menerapkan Islam secara individu dan dalam bermasyarakat. [Paramuda/BersamaDakwah]