“Ada sesuatu yang baru, yang pastinya akan menggegerkan Pesbukers. Ini dia!” kata pembawa acara kondang Raffi Ahmad hari itu, Rabu 2 Agustus 2017 dalam tayangan ‘Pesbukers’ yang tayang di sebuah stasiun televisi swasta nasional.
Detik kemudian sorot kamera langsung langsung mengarah ke seseorang yang mengenakan jubah. Seketika itu jubah dibuka, keluarlah laki-laki berpakaian dengan gaya tak ubahnya penyanyi dunia Elvis Presley.
“Pesbukers goyang lagi yuk!” kata laki-laki itu. Ternyata laki-laki itu adalah Caisar. Sebuah lagu berjudul ‘Kereta Malam’ pun mulai bergaung. Dengan gesit dan enerjik, Caisar pun menjadi lead untuk beberapa orang lain agar bergoyang bersamanya. Suasana tampak begitu gegap gempita.
Hijrah dari Goyang
Caisar Aditya Putra ketika itu memutuskan hijrah, ingin fokus terus membangun bisnis yang ia bangun. Caisar ketika itu ingin melebarkan usaha di bidang busana dan kuliner.
Di Kuningan, Jakarta Selatan pada Jum’at 28 April 2017 mengatakan bahwa dirinya sibuk dagang warung Keepsmile di Kranggan.
Berbagai tawaran dari dunia entertainment masih terus berdatangan ketika sudah memutuskan. Tapi al akh lebih selektif. “Lebih mencari program-program yang Islami, gitu,” ucapnya
“Kalau enggak program dakwah dia enggak mau, takut. Lebih milih-milih sekarang. Karena pekerjaan dan rezeki itu bukan sekadar uang ya, tapi surga neraka juga ya,” kata sang istri, Indadari.
Respons dalam Pusaran Goyang
Di balik jendela dan latar kubah masjid, Indadari yang berpakaian serba hitam dan memakai niqob memberikan tanggapan tentang isu dirinya yang sakit kanker dan suaminya yang kembali berjoget.
“Assalamualaikum wr wb, terima kasih buat semuanya. yang sudah mendoakan saya. Alhamdulillah, saya sehat wal afiat. Kalaupun kemarin saya masuk rumah sakit karena ada satu kejadian yang. mengharuskan saya dirawat di IG dan harus menginap semalam di rumah sakit. Bukan karena saya sakit kanker atau sakit parah lainnya.
Saya sudah sembuh dan sudah sehat wal afiat dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan Caisar berjoget dan keadaan saya yang sakit. Alhamdulillah saya sehat wal afiat. Saya terharu sampai ada yang donasi. Jangan khawatir, alhamdulillah saya sehat wal afiat. Terima kasih atas perhatiannya semoga Allah balas dengan banyak kebaikan. Saling mendoakan ya.” kata perempuan itu.
Raffi Ahmad tampaknya benar, kedatangan Caisar sangat mengagetkan. Tapi tak hanya penikmat tayangan Pesbukers tapi yang mengikuti jejak hijrah tentang al akh ini.
“Sedih sekali melihat Caisar kembali berjoget,” kata seorang warganet. Dan responsnya yang sejenisnya, yang memberikan rasa ‘sayang’ dan dihinggapi keheranan.
Iman memang demikian. Naik dan turun. Naik karena ketaatan dan turun karena kemaksiatan. Agar iman kita tidak dalam keadaan berjoget memang butuh keistiqomahan setelah hijrah. Kata-kata ini buat kita, bukan hanya untuk Caisar. Kembalinya Caisar adalah ujian bagi kita. Agar kita senantiasa menjaga selalu saudara seiman kita yang terus butuh dukungan kita. Agar kita senantiasa tidak mudah menjatuhkan ketukan palu ketika ia sedang melakukan kesalahan. Vonis yang mengiris.
Seperti kata Indadari, “Sabar. Sabar sedikit lagi dalam berhijrah dan berusaha istiqamah. Sabar. Sabar sedikit lagi. Sampai kita memasuki surga di mana tidak akan ada lagi kesedihan, tidak akan ada lagi ujian, dan kita tersenyum dan sama-sama berkata ‘alhamdulillah akhirnya kita sampai juga di sini’.”
Pagi ini, siang ini, malam ini, barangkali kita ingin mencari tahu Caisar yang sedang bergoyang dengan iringan lagu ‘Kereta Malam’. Barangkali kereta itu sedang berhenti di malam hari dan semoga menuju pagi kembali. Sementara bagi kita, ‘kereta beroda manusia’ sedang menanti menuju alam abadi. [ @paramuda / BersamaDakwah]